KOMPAS.com — Dalam dua musim terakhir setelah Valentino Rossi berpisah dengan Yamaha, MotoGP nyaris tanpa gereget. Ibarat sayur tanpa garam, perhelatan adu kecepatan "kuda besi" ini terasa hambar karena nyaris hanya mengandalkan kecepatan semata, meskipun keterampilan individu tetap jadi hal utama.
Rossi, yang sebelumnya selalu menyuguhkan aksi memukau nan menghibur, tak bisa berbuat banyak. Ducati Desmosedici yang dikendarainya tak mampu bersaing dengan dua pabrikan Jepang, Honda dan Yamaha, yang tampil dominan. Tak heran gelar juara dunia 2011 jatuh ke tangan Casey Stoner (Repsol Honda), dan gelar 2012 diraih Jorge Lorenzo (Yamaha), sedangkan Rossi hanya tiga kali naik podium dalam dua musim itu (tanpa pernah meraih kemenangan).
Di awal musim 2013, Rossi memutuskan untuk kembali bergabung dengan Yamaha, tim yang pernah membawanya meraih empat gelar juara dunia MotoGP. Ternyata performa "The Doctor" bisa meningkat lagi, meskipun dia sendiri mengakui belum memiliki level setinggi Lorenzo dan Dani Pedrosa, yang musim lalu menjadi runner-up.
Ini membuat bos Yamaha, Lin Jarvis, sangat antusias. Dia pun secara gamblang mengakui bahwa kembalinya Rossi bersama YZR-M1 yang kompetitif akan membuat MotoGP lebih menarik dan menghibur.
"Hadirnya Valentino yang kembali menunggang motor kompetitif merupakan hal yang bagus bagi olahraga ini, bagi kami, dan juga baginya," ujar Jarvis, awal pekan lalu.
Ternyata harapan Jarvis dalam petikan pernyataan itu benar-benar terbukti. Seri pembuka MotoGP 2013 di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (7/4/2013) malam waktu setempat atau Senin (8/4) dini hari waktu Indonesia, menjadi arena pertunjukan Rossi sebagai seorang entertainer sejati di trek balapan. Pertunjukan itu kian menarik dengan kehadiran rookie MotoGP yang digadang-gadang bakal jadi raja kelas premier, Marc Marquez.
Ya, Rossi dan Marquez menjadi bintang GP Qatar. Memang, Lorenzo adalah pemenang lomba malam hari itu, tetapi aksi menegangkan dan seru terjadi antara Rossi, si veteran, dan Marquez, si yunior yang mengidolakannya.
Baik Rossi maupun Marquez sempat tercecer di urutan kedelapan saat lap pertama. Marquez yang start dari urutan keenam turun dua strip jelang tikungan pertama, sedangkan Rossi yang start dari urutan ketujuh membuat kesalahan kecil karena melebar saat menyalip pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, untuk naik ke urutan keempat, yang membuatnya melorot empat posisi.
Namun, inilah awal dari pertunjukan dua pebalap penuh keterampilan tersebut. Marquez lebih dulu menyodok ke urutan ketiga, bahkan sukses mengalahkan rekan setimnya, Dani Pedrosa, untuk merebut posisi kedua. Sementara itu, Rossi harus berjibaku di kelompok yang memperebutkan posisi kelima, yang waktu itu ditempati pebalap LCR Honda, Stefan Bradl.
Setelah berlangsung selama delapan lap, Rossi berhasil menyalip Bradl. "The Doctor" pun memulai misi untuk mengejar podium, meskipun peluang sangat kecil mengingat tiga pebalap di depannya, Marquez, Pedrosa, dan Cal Crutchlow, cukup cepat dan sudah memimpin lebih dari empat detik.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan