JAKARTA, KOMPAS -
”Saya sudah siap. Kalau bisa, saya mencari limit (untuk tampil pada lontar martil kejuaraan dunia remaja),” kata Tresna, Selasa. ”Alhamdulillah, semua latihan berjalan bagus. Saya lebih banyak latihan teknik dan mencapai hasil bagus. Insya Allah,” ujarnya.
Tresna adalah pemegang rekor nasional remaja putri lontar martil (51,20 meter) dan lempar cakram (44,20 meter). Rekor itu dia pecahkan pada Kejuaraan Atletik Jatim Terbuka di Sidoarjo, Jawa Timur, 9-11 Maret.
Pencapaiannya di lempar cakram itu meloloskan Tresna tampil pada Kejuaraan Dunia Remaja IAAF di Donetsk, Ukraina, 10-14 Juli mendatang. Batas minimal catatan lempar cakram yang ditetapkan Federasi Atletik Internasional (IAAF) adalah 42 meter.
Adapun batas minimal untuk lontar martil adalah 52 meter.
Jika mengacu pada pencapaiannya di Sidoarjo, Tresna butuh tambahan 80 sentimeter untuk lolos tampil di kejuaraan dunia remaja. Dari pencapaiannya memecahkan dua rekor nasional remaja di Sidoarjo itu, Tresna juga mendapat bonus uang Rp 200 juta. ”Belum terima, masih harus menunggu hasil tes doping,” ujar Tresna saat ditanya soal bonus tersebut.
Untuk merangsang prestasi atlet yang tampil pada Kejurnas Atletik Yunior dan Remaja 2013, PB PASI menjanjikan bonus uang Rp 100 juta bagi atlet yang mampu menembus batas minimal untuk bisa tampil pada Kejuaraan Dunia Remaja 2013.
”Kejurnas kali ini dipastikan bakal lebih seru karena para atlet akan berjuang juga untuk menembus limit waktu agar bisa mengikuti kejuaraan dunia remaja,” kata Tigor M Tanjung, Sekretaris Jenderal PB PASI.
IAAF telah menetapkan batas catatan waktu, jarak, dan tinggi untuk setiap nomor. Ketentuan itu menjadi semacam kualifikasi bagi atlet seluruh dunia untuk bisa tampil di kejuaraan dunia.