KOMPAS.com — Mantan pebalap Formula 1, John Watson, merasa yakin Red Bull Racing memiliki sedikit pilihan untuk menindak Sebastian Vettel. Akan tetapi, tindakan tak disiplin juara dunia tiga kali itu ketika mengabaikan perintah tim di GP Malaysia, Minggu (24/3/2013), harus mendapat reaksi dari Red Bull, atau pebalap Jerman itu memang lebih besar dari tim.
Dalam balapan yang berlangsung dalam kondisi basah itu, Vettel, yang memulai balapan dari posisi terdepan, tampil sangat agresif. Namun, di pertengahan balapan setelah keluar dari pitstop, kendali lomba dipegang rekan setimnya, Mark Webber.
Vettel, yang mendominasi F1 dalam tiga tahun terakhir, berkali-kali meminta agar dia bisa melewati Webber, tetapi tim tak mengizinkannya. Bukannya mematuhi perintah, Vettel justru melewati rekan setimnya asal Australia itu saat balapan tersisa 11 lap sehingga mobil mereka nyaris bersenggolan, yang membuat team principal Christian Horner sempat mengatakan Vettel melakukan hal bodoh.
Tensi antara kedua pebalap terlihat cukup jelas setelah lomba karena Webber tampak sangat kecewa dengan sikap Vettel. Kubu Red Bull pun tak terlalu antusias menyambut kesuksesan timnya yang finis di posisi 1-2. Kekecewaan juga diperlihatkan petinggi Red Bull lainnya, Helmut Marko, yang menyebut Vettel sudah melakukan hal yang salah.
Apa yang dilakukan Vettel ini juga mengundang kritikan dari Watson. Menurut pria asal Irlandia tersebut, Red Bull harus menerima konsekuensi bakal terluka jika mereka tak sanggup mengikis kekuatan Vettel yang memang sudah menjadi anak emas tim.
"Jika Christian Horner tak menegaskan kembali kekuasaannya di tim—karena dia sudah ditundukkan Vettel dalam balapan itu—maka posisinya di tim tak lagi seperti sekarang," ujar Watson kepada BBC Radio, Senin (25/3/2013). "Satu-satunya kesimpulan yang saya dapat adalah bahwa Vettel seharusnya diskors untuk balapan berikutnya."
"Anda tak bisa mengambil banyak poin darinya dan berikan itu kepada Mark Webber—itu cerita sekarang dan Sebastian mendapatkan keuntungan tambahan tujuh poin. Anda tidak bisa mendendanya, (karena) hampir tak relevan melakukannya, sehingga satu-satunya cara proporsional adalah mengatakan kepada dia, 'Anda akan absen satu balapan'."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.