Popsivo mampu mempertahankan performa cemerlangnya tahun lalu, sedangkan Petrokimia kini melambung jauh dari posisi juru kunci musim lalu.
Dua tim lain, Manokwari Valeria Papua Barat dan Jakarta Electric PLN, meraih 15 poin, tetapi masih bisa disusul Jakarta Pertamina Energi yang meraih sembilan poin. Jika Pertamina menang terus dengan nilai penuh sembilan poin di tiga laga tersisa dan Valeria atau PLN kalah terus, Pertamina yang lolos.
Meski posisi sudah aman, Popsivo dan Petrokimia tetap mengejar target lain: menjadi juara putaran kedua. Syaratnya, selalu menang di dua seri di Magetan dan Semarang pada dua pekan mendatang.
”Justru setelah posisi aman, kami makin tenang dan lepas bermain. Mudah-mudahan bisa juara putaran kedua,” kata Pelatih Popsivo Muhammad Ansori di Gresik, Minggu (24/3).
Manajer Petrokimia Syamsul Huda tidak mau kalah. ”Target kami harus menang di setiap pertandingan. Setelah hasil ini, tiga pertandingan lagi sebisa mungkin menang semua. Selalu ada bonus di setiap kali kemenangan,” ujarnya.
Popsivo dan Petrokimia menyuguhkan permainan yang menghibur di GOR Tri Dharma Gresik, Jawa Timur, kemarin. Kedua tim ini makin solid mendekati akhir putaran kedua. Para pemain makin kompak setelah tempaan tekanan selama kompetisi berlangsung.
Popsivo mengalahkan Jakarta TNI AU, 3-1 (26-24, 20-25, 25-17, 25-18). Tambahan satu pemain asing dari Brasil, Aline Cristina Santos da Silva, cukup membantu tim, terutama untuk
Ansori menerapkan pola rotasi untuk membuat lawan sulit membaca pergerakan pemain. Dengan dua pemain asing yang sama-sama berperan sebagai quicker, Da Silva dan Lorena Zuleta Garcia, Ansori memiliki banyak pilihan komposisi. Pada set pertama, ia memasang Dhesy Saptiarini untuk spiker. Namun, karena penampilannya kurang maksimal, ia diistirahatkan di set ketiga dan keempat.