Satu Kaki di Final All England

jakarta, kompas - Untuk kedua kalinya secara berturut-turut, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir tampil di final turnamen bulu tangkis All England. Berbekal pengalaman khususnya Lilyana yang telah empat kali tampil di final mereka akan berusaha mempertahankan gelar juara.

Di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris, Sabtu (9/3), Tontowi/Lilyana memastikan mendapat tiket final setelah mengalahkan rekan senegara, Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadeth, dalam pertarungan rubber game. Gim ketiga bahkan berlangsung alot dan berakhir bagi kemenangan Tontowi/Lilyana, 18-21, 21-15, 21-19.

Pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, yang berada di Jakarta, mengatakan, target Tontowi/Lilyana adalah mempertahankan gelar juara yang diraihnya tahun lalu. ”Masih ada sisa satu pertandingan lagi untuk dijalani. Fokus. Itu hal terpenting,” katanya.

Bagi Lilyana, ini adalah final keduanya bersama Tontowi. Namun, secara keseluruhan, ini adalah final keempatnya. Pengalaman empat kali ke final menjadi modal penting baginya. Dua final lainnya dijalani ketika Lilyana berpasangan dengan Nova Widianto, 2008 dan 2010.

”Pasti beda. Ada kepercayaan diri yang lebih dibandingkan sebelumnya,” kata Lilyana, saat dihubungi seusai pertandingan di Birmingham, tentang pengaruh pengalamannya tampil di final untuk perebutan gelar juara, hari ini. Lawan Tontowi/Lilyana adalah pemenang antara Muhammad Rijal/Debby Susanto dan Zhang Nan/Zhao Yunlei yang masih bertanding hingga berita ini ditulis.

Lilyana berharap, ia dan Tontowi bisa tampil bagus tanpa tekanan sehingga bisa mempertahankan gelar.

Christian Hadinata, Kepala Subbidang Pemusatan Latihan Nasional PB PBSI, berharap para pemain bulu tangkis Indonesia bisa memperoleh hasil terbaik di All England. Christian menilai, beberapa ganda campuran yang dikirim ke All England mengalami kemajuan cukup baik.

”Melihat hasil pertandingan pasangan Fran/Shendy saat mereka berhadapan dengan unggulan ketiga, mereka sangat gigih. Itu sudah sangat bagus. Mereka berjuang hingga akhir pertandingan,” kata Christian tentang pertandingan Fran/Shendy melawan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) pada babak kedua yang dimenangi Fran/Shendy.

Hasil yang mengejutkan, menurut Richard, diraih pasangan Rijal/Debby yang menundukkan unggulan pertama, Xu Chen/Ma Jin (China), di perempat final.

”Sudah saatnya bagi pasangan ini untuk meraih prestasi lebih. Apalagi ranking mereka terus membaik. Mereka harus bisa menembus batas kemampuan mereka,” katanya.