SEMARANG, KOMPAS.com — Sebanyak 44 pesilat dari berbagai daerah di Indonesia yang dipersiapkan tampil pada SEA Games 2013 Myanmar dipulangkan dari pelatnas. Mereka gagal pada seleksi nasional (seleknas) beberapa waktu lalu.
Pelatih pencak silat pelatnas asal Jawa Tengah Indro Catur, ketika dihubungi dari Semarang, Minggu (3/3/2013), mengatakan, dari 76 pesilat yang mengikuti seleknas pertama di Jakarta (27 - 28 Februari) yang tersisa kini tinggal 32 atlet.
"Sekarang ini, pesilat yang ada di pelatnas masih 150 persen, dan mereka yang diterjunkan di SEA Games Myanmar 100 persen. Jadi, masih ada seleknas kedua yang dijadwalkan berlangsung Juli - Agustus mendatang," katanya.
Ke-32 pesilat yang menjalani pelatnas ini, kata dia, memang difokuskan untuk membela Indonesia pada pesta olahraga multi-event antarnegara Asia Tenggara di Myanmar mendatang. Namun, sebelum itu mereka akan tampil pada dua event besar.
Menurut pelatih yang sukses mengantarkan tim silat Indonesia menjadi juara umum pada Asian Beach Games (ABG) I di Bali 2008 itu, kedua event tersebut adalah kejuaraan pencak silat Belgia Terbuka sekitar Mei 2013. Kemudian satu event lagi adalah memperkuat kontingen Indonesia pada Islamic Solidarity Games (ISG) di Riau, 6--17 Juni mendatang.
Dari jumlah 44 pesilat yang dipulangkan tersebut, kata dia, empat di antaranya berasal dari Jawa Tengah, yaitu Widya Widjaya (kelas A putri), Rahmat Fitroh Ramdani (kelas F putra), Linggar (seni tunggal putra), dan Aris Aryadi (kelas B putra).
"Jadi, pada seleknas tahap pertama itu kami berhasil meloloskan enam atlet yang kini masih bertahan di pelatnas," katanya menegaskan.
Keenam pesilat Jateng yang lolos seleknas tersebut adalah Diyan Kristanto (kelas A), Sapto Purnomo (kelas D), Slamet Riyadi (kelas E), M Riski Adi Widjaya (kelas G putra), Bagaskoro (kelas I), serta Anisa Pangestika (kelas D putri).
"Jateng masih mendominasi pesilat nomor tanding di pelatnas karena dari daerah lain, yang bertahan hanya satu hingga dua pesilat saja," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.