BEIJING, KOMPAS.com — Mantan bintang basket NBA, Dennis Rodman, pada Jumat menyebut pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sebagai "anak yang mengagumkan" setelah mengunjungi negara tersebut selama empat hari.
Rodman, yang dikenal karena tato di tubuh dan dengan karakternya yang flamboyan, sebelumnya berada di Korea Utara untuk membuat film dokumentasi tentang olahraga. Selama kunjungannya, dia bersama Kim Jong-un sempat menonton pertandingan basket bersama.
"Kim mirip dengan kakek dan ayahnya, yang merupakan pemimpin hebat. Dia anak yang mengagumkan, jujur pada ucapannya dan sangat mencintai istrinya," kata Rodman kepada kantor berita negara China, Xinhua, sebelum meninggalkan ibu kota Korea Utara, Pyongyang, Jumat.
Saat ditanya mengenai bagaimana kunjungannya dapat membantu meredakan hubungan tegang dengan Amerika Serikat, Rodman mengatakan, "Tidak ada orang yang mampu melakukan apa pun. Rakyat di Korea Utara mencintai pemimpinnya. Saya juga demikian, dia benar-benar laki-laki yang mengagumkan."
Kim, selama satu tahun kepemimpinannya, telah melanjutkan keinginan sang ayah untuk mengembangkan persenjataan nuklir di negara miskin tersebut. Hal itu terlihat saat Korea Utara pada bulan lalu mengadakan uji coba nuklir ketiga yang memicu kecaman keras dari negara-negara besar dan juga PBB.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam kunjungan Rodman. Wakil Juru Bicara Patrick Venrell mengatakan, di Washington, Jumat, Kim telah memprioritaskan hal yang salah.
"Rezim Korea Utara telah mengeluarkan uang untuk menjamu tamu luar negeri dengan wine dan makan malam. Padahal, masih banyak rakyat biasa yang lebih membutuhkan. Ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan bisnis seperti biasa bagi mereka," kata Ventrell.
Ventrell juga tidak menganggap tindakan Kim yang menjamu Rodman dengan istimewa sebagai gestur yang bermakna tertentu. "Yang kami ingin lihat adalah bagaimana mereka mematuhi kewajiban-kewajiban internasional untuk menghentikan uji coba rudal balistik dan juga program nuklir," kata dia.
"Tanpa perubahan-perubahan yang fundamental itu, kami tidak akan memedulikan pertunjukan teater seperti jamuan Kim kepada Rodman ataupun yang lainnya," kata Vetrell.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.