Sementara di pelatnas karate, seperti diberitakan Kompas, Jumat (8/2), lebih dari 20 atlet harus bergantian berlatih menggunakan satu sansak yang sudah rusak. Adapun matras yang digunakan belum semuanya berstandar Federasi Karate Dunia (WKF).
Untuk kategori komite, para karateka menggunakan pelindung tubuh yang hampir semuanya dalam kondisi yang tidak sempurna. Sementara untuk kategori kata, pelatnas hanya memiliki satu buah cermin berukuran 2 x 3 meter.
Ditemui secara terpisah, Ketua Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Hendardji Soepandji mengatakan, pihaknya telah berupaya memenuhi semua kebutuhan para atlet yang menjadi tanggung jawabnya.
”Saat ini dana untuk pelatnas masih ditalangi PB Forki sembari menunggu pemerintah memenuhi kewajibannya,” ujar Hendardji.