Ibarat prajurit, mereka diperintah untuk maju ke medan perang, tetapi tidak dilengkapi persenjataan dan logistik yang cukup. Surat keputusan pelatnas olimpiade memang secara resmi sudah diterbitkan sejak Maret 2012. Namun, kenyataan di lapangan, para atlet baru betul-betul bersiap diri dua bulan menjelang olimpiade.
”Keterlambatan dana pelatnas olimpiade sempat mendemotivasi lifter. Kalau uang saku lancar, kan, mereka bisa latihan lebih konsentrasi. Nah, bagaimana mau konsentrasi kalau sedang latihan malah kepikiran tak ada uang untuk keluarga di rumah. Untungnya, pelatih Lukman berhasil menjaga mental dan semangat mereka,” ujar Adang.
Ironisnya, pemerintah baru tersentil dengan ungkapan polos Triyatno di Bandara Soekarno- Hatta saat tiba di Tanah Air dari London, Agustus silam. Triyatno dan Eko mengatakan, hingga keberhasilan mereka menyelamatkan tradisi medali Indonesia di olimpiade, hak-hak mereka tak kunjung dipenuhi. Olimpiade berlangsung Juli-Agustus 2012, tetapi dana board and logging baru diserahkan pertengahan Desember 2012. Itu pun setelah diurus via KONI.
Bila ditanya apa keinginan sejati pengurus cabang angkat besi, tak lain
jaminan keberlangsungan pelatihan. Sekretaris Umum PB PABBSI Sonny Kasiran menuturkan, kecenderungan saat ini, setiap kali kejuaraan selesai, program latihan pun ikut berakhir. Akibatnya, sulit bagi atlet untuk terus meningkatkan kemampuan mereka.
Sonny menambahkan, Eko dan Triyatno saat berlatih di China dan Korea Selatan bisa meningkatkan kemampuannya dengan cepat. ”Selama di China dan Korsel, mereka menambah beban 1-2 kg dalam waktu cepat. Itu karena program latihan dan gizi yang baik,” ujar Sonny.
Olimpiade Rio de Janeiro 2016 menjadi target PB PABBSI setelah merebut satu perak dan satu perunggu di Olimpiade London.
Sambil menyiapkan para lifter menuju Rio de Janeiro, PB PABBSI juga sudah menyiapkan skema pembinaan dan pelatihan jangka panjang. Kendala utama PB PABBSI adalah dukungan pendanaan untuk pelatnas.
Kunci supaya pelatihan berlangsung terus-menerus adalah pendanaan. PB PABBSI sudah memperoleh dukungan pendanaan dari PT Kereta Api Indonesia. Namun, dukungan dana itu lagi-lagi harus dibagi untuk angkat berat dan binaraga yang juga menyumbangkan prestasi kelas dunia.