JAKARTA, KOMPAS.com- Tim putra TNI AU menjuarai PGN Liga Bola Voli Indonesia (Livoli) Divisi Utama 2012 setelah melumat Tirta Dewata Badung 3-0 (25-18, 25-23, 25-14) di Hall A Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Minggu (9/12/2012).
Ini adalah "balas dendam" yang manis dari TNI AU, yang pada babak penyisihan dilumat Tirta Dewata 0-3. Entah karena sudah melebihi target atau meremehkan, Tirta Dewata bermain tidak bersemangat.
Ada banyak momen keluar dari tekanan TNI AU, namun Tirta Dewata membuat banyak kesalahan sendiri. Tidak tampak gairah bermain voli dengan habis-habisan demi sebuah gelar bergengsi di kompetisi antarklub tertinggi ini.
Tidak ada pemimpin di skuad Tirta Dewata yang bisa membangkitkan semangat teman-temannya, yang bisa menyuntik gairah.
Pemain paling senior yang saat ini masih dipanggil untuk masuk tim nasional, I Nyoman Rudi Tirtana (28), bermain kurang cemerlang. Tidak tampak smes dari jarak tiga meter di depan net yang membuat Rudi dikenal sebagai spiker andal itu.
Bahkan bahasa tubuhnya pun menunjukkan sikap "ogah-ogahan". Pada saat Tirta Dewata terus tertekan, satu pemain cukup menyelamatkan muka timnya. Pemain bernomor punggung 12, I Nyoman Suartana, beraksi saat berada di depan maupun belakang.
Sebagain besar poin Tirta Dewata dihasilkan oleh Suartana. Pemain inilah yang membuat percikan di skuad Tirta Dewata.
Pelatih Tirta Dewata, Wayan Darsana mengatakan, laga ini menjadi antiklimaks bagi timnya karena sikap terlalu percaya diri. Tirta Dewata mengalahkan Mars Probolinggo 3-0 sebelum ke final.
Pada babak penyisihan, JML dan TNI AU juga dilumat 3-0. "Saya sudah tekankan untuk jangan terlalu percaya diri. Kali ini kami terus ditekan dan tidak bisa mengembangkan pertandingan," kata Wayan Darsana.
Bagi TNI AU, gelar ini adalah yang pertama sejak promosi dari Divisi I ke Divisi Utama tahun 2011. Tahun lalu TNI AU mampu merebut juara ketiga. "Ini karena tangan Tuhan," kata pelatih TNI AU Jeffrey Walandau.
Kunci kemenangan timnya adalah rasa rendah hati. "Keterampilan teknis rata-rata sama. Ini soal mental dan sikap. Kami bersikap rendah hati, dan sekali lagi ini karena tangan Tuhan," kata pelatih relijius yang di setiap jumpa pers selalu menyebut kemenangannya karena kehendak Tuhan ini.
Bank Jatim juara Di bagian putri, Bank Jatim mengalahkan Petrokimia Gresik 3-1 (25-21, 23-25, 25-15, 25-14) di final. Ini gelar ketiga Bank Jatim di Livoli setelah tahun 2008 dan 2010.
Pelatih Bank Jatim, Mashudi mengatakan, kali ini toser cadangan bisa dimainkan, karena banyak kesempatan untuk merotasi pemain.
"Faiska saya jadikan spiker ternyata juga bisa. Kami sudah sering sparing dengan Petrogres kadi sudah tahu permainan masing-masing. Makanya saya ubah-ubah strategi," katanya.
Asisten pelatih Petrogres, M Hanafiah, merasa bersyukur sudah bisa final. "Target masuk empat besar sudah tercapai. Makanya anak-anak saya suruh main lepas tanpa beban. Alhamdulillah masuk final. Lawan Alko dan Badak sudah habis-habisan, jadi final ini mereka sudah sangat lelah," katanya.
Juara ketiga putra direbut Mars Probolinggo dan keempat Yuso Gunadarma Yogyakarta. Di bagian putri, juara ketiga diraih Popsivo Polwan dan juara keempat Alko Bandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.