Sementara itu, meski berstatus juara bertahan, Jaya Raya lebih suka diposisikan sebagai tim underdog saat menghadapi Djarum di final.
”Kekuatan Djarum masih unggul di atas kami. Namun, bukan berarti tidak ada celah bagi kami untuk mengalahkan mereka. Ganda putra dan tunggal putri menjadi kunci. Sisanya, kami akan berjuang habis-habisan,” kata pelatih Jaya Raya, Bambang Supriyanto.
Manajer tim Djarum Kudus, Lius Pongoh, menyebutkan, tunggal putra dan ganda putri menjadi kunci bagi timnya untuk menang. Satu nomor lagi diharapkan dari ganda putra.
”Sekarang tinggal bagaimana pintarnya pemain memanfaatkan dan mencari momentum untuk meraih kemenangan. Hasil musim lalu jadi pelajaran,” ujarnya.