”Kami pindah karena hotel yang disediakan masih pakai kasur kapuk dan pendingin ruangan tidak jalan,” kata Lukman.
Biaya penginapan yang baru juga ditanggung panitia. Setelah pindah, Lukman mengaku kualitas hotel yang baru tidak beda jauh dari tempat penginapan, justru pengap karena ventilasi udara tidak bagus.
Keluhan senada dilontarkan tim Kaltim dan Jatim yang sama- sama menginap di sebuah hotel yang berjarak sekitar 5 kilometer dari arena atletik dan renang
”Kebersihannya jauh dari memadai. Airnya kuning kecoklatan. Pengatur suhu udara tidak berfungsi, televisi juga banyak yang mati,” tutur Zakirim. Soal makanan juga sama. Banyak atlet Kaltim yang kehabisan makanan karena tidak dijatah per kontingen, tetapi berprinsip ”siapa cepat dia dapat”.
Keluhan serupa diungkapkan Henny Maspaitella. ”Air di hotel keruh sekali. Kami jadi bingung setiap kali harus mandi. Mekanisme penjemputan dan pengantaran tim juga kacau. Baru
Tim bulu tangkis Jatim bahkan menolak menempati penginapan yang disediakan panitia. Manajer tim bulu tangkis Jatim, Wijanarko Adimulya, mengungkapkan, kondisi Wisma Cempaka di Jalan Arifin, Pekanbaru, kotor dan beraroma tidak segar.
”Begitu tiba di Pekanbaru, Rabu malam, dan mendapati kondisi penginapan seperti itu, kami langsung cari hotel sendiri. Toilet penginapan baunya seperti WC umum,” ujarnya.
Keluhan senada disampaikan sejumlah kontingen bulu tangkis lainnya. Selain banyak pendingin ruangan yang rusak, air juga keruh dan bau. ”Untuk sikat gigi dan mandi, saya memakai air mineral kemasan botol. Tapi kan tidak mungkin juga setiap hari harus seperti ini,” kata pelatih tim bulu tangkis Sumatera Selatan, Asep Suharno, yang menempati Wisma Akasia.
Dua pekerja dan seorang petugas keamanan yang terluka akibat runtuhnya kanopi kaca gerbang arena tenis sudah membaik. Hanya seorang yang diwajibkan rawat jalan secara intensif karena tulang lengannya patah.
”Saat kaca jatuh, ia sempat menahan dengan tangan hingga tulangnya patah,” kata Ketua Panitia Pelaksana Cabang Tenis PON 2012 Sukirno Mu. Dua korban lain terkena pecahan kaca pada pembuluh darah tangan sehingga terjadi perdarahan.
Menurut Sukirno, baik penonton, atlet, maupun pihak yang terluka dalam kegiatan PON 2012 mendapat perawatan dari rumah sakit secara gratis.
Lokasi runtuhnya panel kaca stadion langsung dibersihkan pada Kamis malam. Saat ini, pihak panitia memasang tenda hingga perhelatan PON usai. Panitia menjamin, keruntuhan kanopi kaca tersebut tidak akan mengganggu pertandingan tenis.