Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta PON Minta Pembenahan

Kompas.com - 08/09/2012, 05:02 WIB

”Kami pindah karena hotel yang disediakan masih pakai kasur kapuk dan pendingin ruangan tidak jalan,” kata Lukman.

Biaya penginapan yang baru juga ditanggung panitia. Setelah pindah, Lukman mengaku kualitas hotel yang baru tidak beda jauh dari tempat penginapan, justru pengap karena ventilasi udara tidak bagus.

Keluhan senada dilontarkan tim Kaltim dan Jatim yang sama- sama menginap di sebuah hotel yang berjarak sekitar 5 kilometer dari arena atletik dan renang di Rumbai. Ofisial Kaltim, Achmad Zakirim, menjelaskan, fasilitas di hotel sangat jauh dari memadai.

”Kebersihannya jauh dari memadai. Airnya kuning kecoklatan. Pengatur suhu udara tidak berfungsi, televisi juga banyak yang mati,” tutur Zakirim. Soal makanan juga sama. Banyak atlet Kaltim yang kehabisan makanan karena tidak dijatah per kontingen, tetapi berprinsip ”siapa cepat dia dapat”.

Keluhan serupa diungkapkan Henny Maspaitella. ”Air di hotel keruh sekali. Kami jadi bingung setiap kali harus mandi. Mekanisme penjemputan dan pengantaran tim juga kacau. Baru saja kami ke lapangan dengan menyewa angkot karena bus panitia tidak menjemput, padahal sudah ditunggu lama,” katanya.

Tim bulu tangkis Jatim bahkan menolak menempati penginapan yang disediakan panitia. Manajer tim bulu tangkis Jatim, Wijanarko Adimulya, mengungkapkan, kondisi Wisma Cempaka di Jalan Arifin, Pekanbaru, kotor dan beraroma tidak segar.

”Begitu tiba di Pekanbaru, Rabu malam, dan mendapati kondisi penginapan seperti itu, kami langsung cari hotel sendiri. Toilet penginapan baunya seperti WC umum,” ujarnya.

Keluhan senada disampaikan sejumlah kontingen bulu tangkis lainnya. Selain banyak pendingin ruangan yang rusak, air juga keruh dan bau. ”Untuk sikat gigi dan mandi, saya memakai air mineral kemasan botol. Tapi kan tidak mungkin juga setiap hari harus seperti ini,” kata pelatih tim bulu tangkis Sumatera Selatan, Asep Suharno, yang menempati Wisma Akasia.

Korban kanopi

Dua pekerja dan seorang petugas keamanan yang terluka akibat runtuhnya kanopi kaca gerbang arena tenis sudah membaik. Hanya seorang yang diwajibkan rawat jalan secara intensif karena tulang lengannya patah.

”Saat kaca jatuh, ia sempat menahan dengan tangan hingga tulangnya patah,” kata Ketua Panitia Pelaksana Cabang Tenis PON 2012 Sukirno Mu. Dua korban lain terkena pecahan kaca pada pembuluh darah tangan sehingga terjadi perdarahan.

Menurut Sukirno, baik penonton, atlet, maupun pihak yang terluka dalam kegiatan PON 2012 mendapat perawatan dari rumah sakit secara gratis.

Lokasi runtuhnya panel kaca stadion langsung dibersihkan pada Kamis malam. Saat ini, pihak panitia memasang tenda hingga perhelatan PON usai. Panitia menjamin, keruntuhan kanopi kaca tersebut tidak akan mengganggu pertandingan tenis.

(OTW/ECA/DEN/ADP/SAH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brighton Dekati Kieran McKenna untuk Gantikan De Zerbi

Brighton Dekati Kieran McKenna untuk Gantikan De Zerbi

Liga Inggris
Mohamed Salah Beri Sinyal Bertahan di Liverpool, Masih Haus Trofi

Mohamed Salah Beri Sinyal Bertahan di Liverpool, Masih Haus Trofi

Liga Inggris
Kunci Sukses Penerapan VAR di Indonesia Ternyata karena Komunikasi Intens dengan FIFA

Kunci Sukses Penerapan VAR di Indonesia Ternyata karena Komunikasi Intens dengan FIFA

Liga Indonesia
Como 1907, Sentuhan Indonesia dalam Wajah Internasional Serie A

Como 1907, Sentuhan Indonesia dalam Wajah Internasional Serie A

Liga Italia
Link Live Streaming Drawing Piala AFF 2024, Mulai 14.00 WIB

Link Live Streaming Drawing Piala AFF 2024, Mulai 14.00 WIB

Timnas Indonesia
Arne Slot Belajar dari Guardiola, Bisa Hibur Liverpool seperti Klopp

Arne Slot Belajar dari Guardiola, Bisa Hibur Liverpool seperti Klopp

Liga Inggris
Juventus Tahan Bologna, Makna Pelukan Montero dan Thiago Motta

Juventus Tahan Bologna, Makna Pelukan Montero dan Thiago Motta

Liga Italia
Marc Klok Kecewa Tak Masuk Timnas Indonesia, Hormati Shin Tae-yong

Marc Klok Kecewa Tak Masuk Timnas Indonesia, Hormati Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Borneo FC Gagal Kawinkan Gelar, Pesut Etam Butuh Kedalaman

Borneo FC Gagal Kawinkan Gelar, Pesut Etam Butuh Kedalaman

Liga Indonesia
AC Milan Cari Pengganti Pioli, De Zerbi Menarik Hati Usai 'Nopetegui'

AC Milan Cari Pengganti Pioli, De Zerbi Menarik Hati Usai "Nopetegui"

Liga Italia
Alasan Liverpool Perkenalkan Arne Slot sebagai Pelatih, Bukan Manajer

Alasan Liverpool Perkenalkan Arne Slot sebagai Pelatih, Bukan Manajer

Liga Inggris
Daftar Skuad Argentina untuk Copa America 2024: Messi Ada, Tanpa Dybala

Daftar Skuad Argentina untuk Copa America 2024: Messi Ada, Tanpa Dybala

Internasional
Jadwal Malaysia Masters 2024, 3 Wakil Indonesia Beraksi pada Hari Pertama

Jadwal Malaysia Masters 2024, 3 Wakil Indonesia Beraksi pada Hari Pertama

Badminton
Jay Idzes 'Solid dan Konkret', Venezia Libas Palermo, Jaga Asa ke Serie A

Jay Idzes "Solid dan Konkret", Venezia Libas Palermo, Jaga Asa ke Serie A

Liga Italia
Hasil Bologna Vs Juventus 3-3: Drama 6 Gol, Nyonya Bangkit dalam 8 Menit

Hasil Bologna Vs Juventus 3-3: Drama 6 Gol, Nyonya Bangkit dalam 8 Menit

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com