Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda Pengenal Wartawan Tak Berlaku Saat Pembukaan PON

Kompas.com - 05/09/2012, 14:12 WIB
Syahnan Rangkuti

Penulis

PEKAN BARU, KOMPAS.com- Tanda pengenal wartawan untuk peliputan acara Pekan Olahraga Nasional Riau 2012 ternyata tidak berlaku untuk acara pembukaan yang berlangsung pada 11 September mendatang. Untuk acara seremonial yang rencananya dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan ditutup oleh Wakil Presiden Budiono, diberlakukan kartu tanda pengenal lain, yang dikeluarkan oleh Korem 031/Wirabima.

Kepala Bidang Penyiaran dan Media Panitia Besar PON Riau 2012 Chairul Riski mengungkapkan, tanda pengenal tambahan pada acara seremonial merupakan prosedur standar Korem untuk pengamanan kepala negara. Lewat tanda pengenal itu, Korem berkoordinasi dengan Petugas Pengamanan Presiden.

Sebelumnya, setiap wartawan peliput PON harus melengkapi persyaratan berupa fotokopi KTP, Kartu Pers, pasfoto dan surat tugas dari kantor penerbitan/penyiaran masing-masing. Adapun persyaratan untuk acara seremonial PON juga diminta persyaratan serupa, kecuali surat tugas dari kantor masing-masing wartawan.

Menurut Atman Ahdiat, salah seorang wartawan olahraga senior Indonesia, yang dimintai komentar, Rabu (5/9/2012), tanda pengenal ganda, untuk sebuah acara multieven tidak lazim dan mubazir. Apalagi persyaratannya yang diminta masih sama.

"Buat apa lagi ada tanda pengenal baru? Bukankah seluruh wartawan sudah diseleksi dan diakreditasi oleh Panitia Besar PON dengan persyaratan yang jelas. Kalau untuk prosedur standar pengamanan kepala negara, seluruh data wartawan sudah tersimpan pada Panitia Besar PON. Komandan Korem Wirabima sendiri menjadi Wakil Ketua PB PON Riau," ujar Atman yang baru kembali dari liputan Olimpiade London 2012, akhir Agustus kemarin.

Atman menambahkan, tanda pengenal yang dikeluarkan oleh PB PON semestinya lebih "sakral" dibandingkan dengan tanda pengenal dari Korem. Dari berbagai multieven besar tingkat internasional, sebuah tanda pengenal wartawan peliput, bahkan sudah setara dengan visa masuk ke negara penyelenggaran multieven seperti Asian Games atau Olimpiade.

"Setelah terdaftar sebagai wartawan peliput di Olimpiade London kemarin, saya tidak lagi mengurus visa masuk ke negara Inggris. Begitu juga pengalaman saya saat meliput multieven internasional lainnya," ujar Atman.

Semestinya, untuk multieven terbesar olahraga nasional yang sudah diatur dalam Undang Undang Olahraga No 3/2005, tanda pengenal wartawan berlaku untuk seluruh acara PON dari mulai pembukaan sampai penutupan, tanpa kecuali. Yang harus disesuaikan justru prosedur standar (SOP) pengamanan kepala negara yang mengacu pada persyaratan pengurusan tanda pengenal PB PON.

"Harap diingat, PON itu adalah ajang kegiatan pemerintah pusat yang pengelolaannya diserahkan kepada daerah. Kalau ingin membatasi jumlah wartawan peliput saat pembukaan karena alasan kursi di stadion tidak cukup, PB PON cukup membuat pas masuk khusus kepada wartawan yang dibagikan tanpa persyaratan baru lagi. Kalau dapat dipermudah, mengapa harus dipersulit," kata Atman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com