Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Federer: Set Ketiga Jadi Kunci

Kompas.com - 06/07/2012, 22:23 WIB

LONDON, Kompas.com - Superstar Swiss, Roger Federer, memperlihatkan bahwa dirinya masih lebih baik dari Novak Djokovic di arena tenis lapangan rumput. Kemenangan atas unggulan utama dan sang juara bertahan itu menjadi bukti, ketika mereka bertemu di semifinal, Jumat (6/7/2012).

Dalam pertandingan yang terbilang berat sebelah ini, Federer unggul 6-3, 3-6, 6-4, 6-3. Ini adalah pertemuan pertama mereka di Wimbledon dari total 27 pertarungan, yang membawa petenis dengan julukan FedEx (Federer Express) ini mencapai final kedelapannya di All England Club, atau final ke-24 di seluruh ajang grand slam. Di partai puncak, Federer bertemu Andy Murray atau Jo-Wilfried Tsonga.

Kemenangan pada final hari Minggu (8/7) nanti akan membawa Federer menyamai prestasi petenis legendaris Amerika Serikat, Pete Sampras, yang tujuh kali menyabet titel di Wimbledon. Selain itu, Federer juga akan kembali merengkuh posisi nomor satu dunia, dan meraih mahkota grand slam untuk ke-17 kalinya.

"Saya sangat senang. Saya bermain sangat bagus hari ini. Novak juga bermain bagus di dua set pertama, tetapi set ketiga menjadi kuncinya," ujar Federer, yang dalam dua tahun terakhir selalu tersingkir di perempat final.

"Saya kemudian melangkah maju. Ini pertandingan yang sulit."

Federer mengakui, dirinya sangat senang bisa kembali berada di final, setelah dua kali kandas di perempat final, masing-masing pada 2010 oleh Tomas Berdych, dan tahun lalu oleh Tsonga.

"Itu menjadi pukulan bagi beberapa orang ketika saya kalah dari Berdych, tetapi tidak bagi saya. Mereka mengatakan 'Bagaimana kami akan bertahan di sebuah final Wimbledon tanpa kamu?'.

"Saya bahkan pergi liburan dan mempersiapkan diri menghadapi turnamen-turnamen berikutnya."

Dalam duel di Centre Court, yang ikut disaksikan bintang kriket India, Sachin Tendulkar dan penyanyi pop Kylie Minogue, dari Royal Box, Federer memperlihatkan determinasi yang sangat bagus. Peraih enam gelar Wimbledon ini, yang tampil untuk ke-32 kalinya di semifinal grand slam, hanya perlu waktu 24 menit untuk menang 6-3 di set pertama.

Namun di set kedua, Djokovic, yang mengincar final kelima secara berturut-turut di grand slam, mampu bangkit dan balik memukul Federer dengan kemenangan 6-3. Sayang, di set ketiga, Djokovic tak mampu menembus dominasi Federer, yang membuat break di game ke-10 untuk menang 6-4.

Pada set keempat, Federer melangkah pasti dengan keunggulan 3-0, setelah membuat break di game kedua. Selanjutnya, kedua pemain berhasil meraih poin saat servis, sampai Federer menang 6-3.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

    Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

    Timnas Indonesia
    Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

    Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

    Timnas Indonesia
    Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

    Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

    Timnas Indonesia
    Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

    Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

    Internasional
    Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

    Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

    Liga Indonesia
    Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

    Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

    Internasional
    Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

    Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

    Liga Indonesia
    Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

    Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

    Liga Lain
    Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

    Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

    Timnas Indonesia
    Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

    Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

    Timnas Indonesia
    Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

    Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

    Liga Indonesia
    Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

    Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

    Motogp
    Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

    Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

    Timnas Indonesia
    Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

    Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

    Timnas Indonesia
    Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

    Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

    Liga Lain
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com