SEMARANG, KOMPAS.com — Indonesia akhirnya hanya memberangkatkan tiga atlet pada pesta olahraga multievent atlet difabel dunia atau Paralympic di London, Inggris, Agustus 2012.
Ketua Umum Pengurus Pusat National Paralympic Committee (NPC) Senny Marbun ketika dihubungi dari Semarang, Kamis (7/6/2012), mengatakan, semula Indonesia meloloskan enam atlet.
Namun, kata dia, dalam perkembangannya hanya tiga atlet yang lolos pada Paralympic yang digelar 10 hari seusai penyelenggaraan Olimpiade 2012.
"Kalau akhirnya kita hanya mengirimkan tiga atlet, tentunya sama dengan saat Paralympic 2008 Beijing yang juga hanya mengikutsertakan tiga atlet," katanya.
Menurut dia, hal ini disebabkan kredit poin atlet Indonesia masih kalah dengan atlet difabel dari negara-negara Asia mengingat atlet Indonesia jarang turun dalam kejuaraan yang sifatnya single event.
Ketiga atlet yang dipersiapkan berangkat ke London adalah I Nengah Widiasih (angkat berat), David Jakobs (tenis meja), dan satu atlet dari cabang olahraga atletik.
Ia mengatakan, untuk cabang atletik, nama atletnya masih tentatif dan ada tiga pilihan, yaitu Martin Losu, Suyono, dan Setyo Budi Hartanto. "Kita akan tentukan nama atletnya dengan melihat perkembangan selama mereka menjalani pelatnas," katanya.
Ketika ditanya soal pelaksanaan pelatnas bagi mereka, dia mengatakan, pelatnas sudah digelar dua bulan yang lalu di Solo, Jawa Tengah.
Tetapi, lanjut dia, selama ini mereka menjalani pelatnas dengan dana talangan dari NPC sebelum dana pelatnas dari pemerintah turun. "Kita talangi dulu dana untuk pelatnas karena kita tidak bisa pelatnas hanya satu bulan, minimal tiga bulan untuk terjun di event sekelas Paralympic," katanya.