Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PB PBSI Harus Bertanggung Jawab!

Kompas.com - 28/05/2012, 17:40 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah mantan pebulu tangkis Indonesia meminta Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) bertanggung jawab atas kekalahan tim bulu tangkis Indonesia dalam pertandingan Piala Thomas dan Uber 2012 di Wuhan, China, pekan lalu. Mereka menilai kekalahan ini terjadi karena pengurus tak mempersiapkan pemain dengan baik.

"Kami menuntut PB PBSI bertanggung jawab dengan mengevaluasi secara serius dan menyeluruh penyebab kegagalan tersebut, disertai dengan langkah-langkah konkret dan disampaikan kepada publik," ujar mantan atlet bulu tangkis Indonesia, Joko Suprianto, mewakili pernyataan sikap mantan pebulu tangkis Indonesia dalam siaran persnya di hotel Atlet Century, Jakarta, Senin (28/5/2012).

Dalam acara ini, hadir sejumlah mantan atlet bulu tangkis nasional, seperti Susi Susanti, Taufik Hidayat, Alan Budikusuma, Ivanna Lie, Elizabeth Latief, Sarwenda, Ratih Kumaladewi, Sigit Budiarto, Luluk Hadianto, Bambang Supriyanto, Harianto, Ricard Mainaky, Lim Swie King, dan Rudi Hartono.

Para atlet senior ini mengaku prihatin dengan kegagalan tim Thomas-Uber Indonesia. Beberapa kritik menjadi sorotan mereka, di antaranya ketidakkompakan tim, tidak ada motivasi, dan kalah fisik pemain Indonesia dengan lawan main.

"Ini karena adanya masalah besar di tubuh kepengurusan PB PBSI, yaitu terjadi tindih (overlapping) kewenangan yang telah lama terjadi dan dibiarkan terus terjadi sehingga banyak kebijakan PB PBSI yang tidak tepat karena dilakukan oleh orang yang bukan berada dalam kewenangannya," terang Joko.

Dengan masa waktu kepengurusan yang tersisa, kata Joko, pihaknya mendesak PB PBSI untuk mengembalikan kewenangan setiap bidang sesuai tugas pokok dan fungsinya serta fokus mempersiapkan atlet menjelang Olimpiade London dengan sebaik mungkin. Selain itu, mereka juga meminta kepada PB PBSI untuk meninjau ulang keberadaan pelatih asing di Pelatnas.

Menurut mereka, dalam dua tahun keberadaan pelatih asing tersebut, tak ada perubahan yang terjadi, termasuk prestasi yang berarti bagi generasi muda pebulu tangkis Indonesia. "Bahkan keberadaannya cenderung merusak sistem yang baru," tandas Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

    Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

    Internasional
    Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

    Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

    Liga Indonesia
    Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

    Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

    Timnas Indonesia
    Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

    Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

    Badminton
    Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

    Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

    Liga Lain
    Pemain Terlupakan Man City Bisa Dapat Medali Juara Premier League

    Pemain Terlupakan Man City Bisa Dapat Medali Juara Premier League

    Liga Inggris
    Kata Manajer Tim Terkait Ujian Madura United di Championship Series Liga 1

    Kata Manajer Tim Terkait Ujian Madura United di Championship Series Liga 1

    Liga Indonesia
    Resmi Diluncurkan, Honor of Kings Gelar Turnamen Esport

    Resmi Diluncurkan, Honor of Kings Gelar Turnamen Esport

    Sports
    Timnas Jerman Panggil 27 Pemain, Nagelsmann Ingin Juara Euro 2024

    Timnas Jerman Panggil 27 Pemain, Nagelsmann Ingin Juara Euro 2024

    Internasional
    Tiga Klub 100 Persen Lolos Club Licensing, Bukti Konsistensi, Sejarah, dan Pelecut Prestasi

    Tiga Klub 100 Persen Lolos Club Licensing, Bukti Konsistensi, Sejarah, dan Pelecut Prestasi

    Liga Indonesia
    Xavi Menang dalam Laga Ke-100 Latih Barcelona, Bicara Hasrat Juara

    Xavi Menang dalam Laga Ke-100 Latih Barcelona, Bicara Hasrat Juara

    Liga Spanyol
    LaLiga Extratime, Kedekatan Sepak Bola Indonesia dan Spanyol

    LaLiga Extratime, Kedekatan Sepak Bola Indonesia dan Spanyol

    Liga Spanyol
    Daftar Skuad Perancis untuk Euro 2024: Kante Kembali, Ada Mbappe

    Daftar Skuad Perancis untuk Euro 2024: Kante Kembali, Ada Mbappe

    Internasional
    Daftar Skuad Belanda untuk Euro 2024, Ada Pemain Keturunan Indonesia

    Daftar Skuad Belanda untuk Euro 2024, Ada Pemain Keturunan Indonesia

    Internasional
    Ronaldo Masih Termotivasi, Mau Bersaing dengan 'Singa-singa Muda'

    Ronaldo Masih Termotivasi, Mau Bersaing dengan "Singa-singa Muda"

    Liga Lain
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com