Persaingan di barisan depan hanya terjadi antara Stoner, Lorenzo, dan Pedrosa. Kelompok ini sudah terlalu jauh dari para lawannya karena unggul lebih dari 5 detik dengan para pebalap di barisan kedua, yang dipimpin Dovizioso. Mantan rekan setim Stoner dan Pedrosa ini mendapat tekanan dari Crutchlow untuk memperebutkan posisi keempat.
Memasuki lap ke-12, jarak Stoner dan Lorenzo sudah sangat dekat karena hanya terpisah sekitar 0,1 detik. Pedrosa pun terus mengintai karena tak terlalu jauh dari Lorenzo, yang musim lalu gagal menjadi juara di Estoril karena dikalahkan Pedrosa (sejak debut di MotoGP tahun 2008, Lorenzo selalu juara di Estoril).
Meskipun terus mendapat tekanan, Stoner mampu bertahan. Hingga lap ke-16, dia terus memimpin jalannya lomba, bahkan kembali memperlebar jarak di lap ke-19 menjadi 0,4 detik. Sementara Pedrosa mulai tertinggal dalam perburuan podium utama karena pada lap tersebut dia sudah terpaut lebih dari 1 detik.
Saat balapan tersisa lima lap lagi dari total 28 lap, Stoner masih mampu mengatasi tekanan Lorenzo. Kemenangan semakin jelas tampak di depannya karena jaraknya menjauh lagi menjadi lebih dari 0,5 detik.
Benar saja, sampai dengan lap terakhir, Stoner tak terkejar dan menjadi yang pertama menyentuh garis finis. Dengan demikian, dia kembali mewujudkan impian untuk meraih kemenangan pertama di Estoril setelah Jerez pada akhir pekan lalu. Artinya, dalam dua pekan, Stoner menaklukkan dua sirkuit yang selama kariernya di MotoGP belum pernah diwujudkan.
Posisi keempat ditempati Dovizioso, yang berhasil mengatasi tekanan Crutchlow. Urutan keenam ditempati Bautista, disusul Rossi, Spies, Stefan Bradl (LCR Honda), dan Hector Barbera (Pramac Ducati).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.