Ditanya mengenai perbandingan dengan Casey Stoner, yang meraih 23 kemenangan dan satu kali juara dunia dengan Ducati (pada 2007), Rossi mengatakan bahwa pebalap Australia tersebut telah beradaptasi karena sudah berkembang dengan tim.
"Dia (Stoner) memiliki gaya membalap yang sangat aneh dan dia juga muda pada tahun 2007. Jadi, lebih mudah baginya untuk beradaptasi dengan Ducati," jelas Rossi.
"Dia berkembang dengan Ducati, jadi dia harus berterima kasih kepada Ducati. Jika dia telah belajar untuk menunggang dengan cara dia melakukannya sekarang, itu karena dia bertumbuh dengan motor ini, yang mana jika Anda tidak menunggangnya dalam cara tertentu, Anda mengalami kekacauan."
Rossi mengatakan, dirinya berharap untuk tetap bersama Ducati selama dua tahun lagi. Akan tetapi, performanya yang sekarang memunculkan pertanyaan apakah bisa mewujudkan ambisinya.
"Saya datang ke sini pada akhir tahun 2010 dengan ide balap selama dua tahun dan mencoba untuk menang bersama Ducati, tetapi sulit. Selain itu, saya ingin tinggal dua tahun lagi," tambahnya.
"Jika kami bekerja dengan baik, maka kami mampu bertarung untuk merebut tempat kelima atau keenam. Saya tidak senang dengan itu: jika Anda harus berjuang untuk tempat kelima kemudian sedikit demi sedikit Anda kehilangan antusiasme."
"Dengan balap cara ini, Anda kehilangan selera membalap. Selain ego, ketika Anda tahu Anda berada di trek dan Anda secara reguler akan dikalahkan, itu akan sulit. Dan, jika Anda tidak menikmatinya lagi ketika berada di trek, segalanya bahkan lebih berat."
"Kami perlu mencoba semuanya secara bersama-sama untuk melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan untuk sampai pada akhir tahun dengan motor yang jauh lebih baik. Ini akan menjadi hal terbaik karena akan memecahkan banyak masalah."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.