Berlomba di Lapangan C, Senayan, Jakarta, Ika-Wina-Novi kompak menyasarkan anak panah mereka. Mereka melepas 24 anak panah ke target. Begitu pula trio Vietnam yang terdiri atas Dao Loc Thi, Lien Duong Thi Kim, dan Huong Do Thi.
Berperan sebagai pemanah satu, Ika memanah pertama diikuti Wina dan Novi. Sorak-sorai kubu ”Merah Putih” terdengar riuh begitu panah terakhir dari Novi mengenai sasaran berpoin 8.
Trio asal Bojonegoro itu mengumpulkan skor total 205, sedangkan trio Vietnam mengoleksi skor akhir 187.
”Saya lagi-lagi tidak menyangka bisa meraih emas. Saya tidak percaya,” ujar Erwina, atlet panah kedua dan termuda di antara trio Indonesia itu.
Menurut Wina (18), menjadi atlet panah kedua membuat dirinya tampil lebih tenang. Dia tidak takut menghabiskan waktu atau kehabisan waktu. ”Saya main lebih stabil meski di set awal saya melepas anak panah ke sasaran berpoin 6,” ujar Wina.
Ika Yuliana Rochmawati mengatakan, bermain menghadapi trio Vietnam, dia mendapat perlawanan cukup ketat. ”Saya senang bisa mendapat emas,” ujar Ika.
Sebagai atlet panah satu, Ika menjelaskan, situasi di lapangan saat final hari ini amat berangin. Berbeda dengan saat semifinal pada pagi harinya.
”Saya deg-degan, takut kalau teknik memanah saya tidak bisa maksimal,” ujar Ika, pemanah berusia 22 tahun itu.
Bagi kubu Indonesia, emas di nomor recurve putri beregu adalah emas ketiga di ajang SEA Games. Pada SEA Games 2007, tim recurve putri, yang terdiri atas Ika Yuliana Rochmawati, Rina Dewi, dan Gina Sugiharti, meraih emas.