Pada Kejuaraan Sepak Bola Piala AFF, Indonesia belum pernah meraih gelar juara. Tim Merah-putih hanya berpuas diri menjadi empat kali runner-up pada tahun 2000, 2002, 2004, dan 2010. Jika prestasi olahraga di Indonesia mengalami penurunan, bagaimana dengan antusiasme masyarakat?
Dalam kesempatan yang sama, Rosiana Tendean mengatakan: "Pemerintah harus segera turun tangan, perlu perhatian yang sangat serius, pembinaan atlet sejak dini, membangun karakter atlet yang selalu haus akan prestasi, tetapi tetap tidak lupa untuk belajar mempersiapkan diri memasuki masa pensiunnya."
"Peran swasta juga sangat diharapkan untuk bisa menampung mantan atlet berprestasi, bisa dengan diterima sebagai pegawai, atau dengan program pembinaan usaha kecil," tambah Rosi.
Melihat situasi dan kondisi saat ini, Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) turut prihatin. YOI merasa perlu ikut berpartisipasi membangun olahraga di Indonesia karena YOI sadar bahwa diperlukan kesadaran pribadi untuk bergerak dan menggerakkan demi Indonesia Juara.
Untuk itu, YOI memfokuskan program kerjanya di beberapa area penting dalam kebangkitan olahraga di Indonesia, yaitu regenerasi, sarana atau fasilitas, atlet berprestasi dan mantan atlet berprestasi namun hidupnya memprihatinkan.
Terkait masalah ini, Rosi mengatakan: "YOI sebaiknya fokus ke program bantuan untuk mantan atlet yang hidupnya memprihatinkan, dengan memberikan pembinaan mental usaha, supaya mantan atlet bisa mandiri, tidak perlu sibuk mencari pekerjaan di masa pensiunnya, tetapi sebaliknya, harus bisa juga menciptakan lapangan kerja, dengan mulai berwiraswasta."
YOI telah menunjukkan kepeduliannya terhadap olahraga di Indonesia. Untuk para mantan atlet yang berprestasi namun memiliki kondisi ekonomi yang memprihatinkan, YOI berusaha untuk memberikan bantuan yang bermanfaat. Untuk program-program selanjutnya, YOI sedang mencanangkan beberapa agenda, semuanya ini dilakukan dengan satu tujuan, yaitu Indonesia Juara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.