Ini membuat tontonan di sektor depan menjadi kurang menarik, karena tak ada persaingan ketat. Justru duel di kelompok paling belakang terlihat lebih seru, karena menghadirkan Rossi, sang juara dunia tujuh kali kelas premier.
Rossi, yang untuk pertama kalinya menggunakan sasis aluminium, secara perlahan merangsek ke depan. Satu per satu pebalap berhasil dikalahkannya, mulai dari De PUniet (Pramac Ducati), Loris Capirossi (Pramac), dan Colin Edwards (Yamaha Tech 3), sehingga memasuki lap keenam, "The Doctor" sudah berada di urutan 12. Hanya berselang satu lap, mantan pebalap Honda dan Yamaha ini sudah berada di urutan sembilan, usai melibas Toni Elias (LCR Honda), Hiroshi Aoyama (Gresini Honda), dan Cal Crutchlow (Yamaha Tech 3).
Pada lap kesembilan, Simoncelli sudah berada di posisi tiga setelah mengalahkan Spies. Tetapi "Super Sic" tak mampu menghadapi tekanan dari duo Yamaha yang berada di belakangnya, sehingga dia sempat melebar saat akan menikung ke kiri. Ini membuat Spies dan Lorenzo berhasil menyodoknya, sehingga si jabrik asal Italia ini turun ke urutan lima.
Kembali ke barisan terdepan, Stoner sudah terlalu nyaman berada di posisi terdepan. Seperti yang sudah diperkirakan, juara dunia 2007 tersebut terlalu tangguh bagi para rivalnya, sehingga tak ada yang bisa menyainginya, termasuk Pedrosa, yang sudah terpaut 3,425 detik, ketika balapan memasuki lap ke-11. Sedangkan Spies, yang berada di urutan tiga, tertinggal 10,301 detik.
Pada lap ke-13, Lorenzo berhasil melewati Spies, setelah memanfaatkan kelengahan rekan setimnya itu yang agak melebar saat akan menikung ke kiri. Lorenzo mengambil dari sisi dalam, sehingga Spies harus memberikan ruang kepada Lorenzo, yang dengan posisi ini sedikit menjaga asa untuk bersaing dengan Stoner dalam perburuan gelar juara dunia.
Ya, sebelum balapan ini Lorenzo tertinggal 35 poin dari Stoner, yang dikalahkannya pada GP San Marino dua pekan lalu. Tetapi dengan kenyataan bahwa Stoner hampir pasti menjadi pemenang di Aragon ini, maka perbedaan poin mereka bakal melebar lagi. Jika Stoner menang dan Lorenzo finis ketiga, maka perbedaan poin mereka menjadi 44.
Saat balapan tersisa lima lap lagi, terjadi perubahan komposisi di bagian belakang. Crutchlow berhasil memenangi pertarungan dengan Rossi untuk memperebutkan posisi sembilan, begitu juga dengan Hector Barbera, yang mampu mengalahkan Hayden dalam pertarungan seru untuk menduduki posisi tujuh. Barbera sempat bersenggolan dengan Hayden, meskipun tak sampai menimbulkan kecelakaan. Di posisi empat pun demikian, setelah Simoncelli kembali mengalahkan Spies.
Pada lap terakhir, Stoner unggul lebih dari tujuh detik dari Pedrosa. Pebalap Australia ini pun melakukan standing saat menyentuh garis finis, sebagai ungkapan kegembiraannya meraih kemenagan di GP Aragon. Hasil ini pun menobatkan Stoner sebagai penguasai Sirkuit Motorland, karena tahun lalu pun juara dunia 2007 tersebut menjadi pemenang (bersama Ducati) di debut sirkuit ini.
Setelah GP Aragon ini, para pebalap akan terbang ke Jepang untuk tampil di Sirkuit Motegi pada 2 Oktober mendatang. Meskipun sempat muncul kekhawatiran bakal ada boikot dari para pebalap top, tetapi sudah ada kesepakatan bahwa Rossi dan kawan-kawan mau ambil bagian di sirkuit ini.
- Hasil GP Aragon
1. Casey Stoner AUS Repsol Honda 42m 17.427s
2. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda 42m 25.589s
3. Jorge Lorenzo ESP Yamaha Factory Racing 42m 31.636s
4. Marco Simoncelli ITA San Carlo Honda Gresini 42m 38.073s
5. Ben Spies USA Yamaha Factory Racing 42m 45.166s
6. Alvaro Bautista ESP Rizla Suzuki 42m 47.800s
7. Nicky Hayden USA Ducati Marlboro 42m 51.715s
8. Hector Barbera ESP Mapfre Aspar 42m 54.732s
9. Cal Crutchlow GBR Monster Yamaha Tech 3 42m 57.079s
10. Valentino Rossi ITA Ducati Marlboro 42m 57.259s
11. Hiroshi Aoyama JPN San Carlo Honda Gresini 42m 57.424s
12. Randy de Puniet FRA Pramac Racing 43m 12.144s
13. Colin Edwards USA Monster Yamaha Tech 3 43m 15.857s
DNF:
Loris Capirossi ITA Pramac Racing
Toni Elias ESP LCR Honda
Andrea Dovizioso ITA Repsol Honda
Karel Abraham CZE Cardion AB Motoracing