Pada kejuaraan ini, Indonesia menurunkan semua karateka yang tergabung di pelatnas, kecuali Umar.
”Kami masih akan membuang satu karateka lagi seusai kejuaraan ini sebab jatah cabang karate di SEA Games nanti hanya 22 karateka. Di sini sekarang ada 23 karateka, tetapi saya belum tahu siapa yang gagal karena tim pelatih akan membahasnya di Jakarta nanti,” ujarnya.
Uji coba di kejuaraan karate Istanbul Open yang bergengsi itu merupakan babak lanjutan dari latihan para karateka nasional, setelah berlatih selama beberapa hari di Dojo JKF, di Tokyo, Jepang. Setelah dari Istanbul, para atlet akan berlatih di Indonesia.
”Tentu sekarang kita berharap dari 22 karateka kita yang dipercaya untuk bertarung di SEA Games nanti, mereka mampu memenuhi target tujuh medali emas yang dibebankan KONI dan Menpora,” kata Madju Dharyanto Hutapea, mantan Ketua Bidang Pembinaan Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia.
Sebab, kata Madju, yang juga mantan Komandan Pelatnas Martial Art Games 2009, beban itu bila dilihat dari hasil uji coba selama ini masih jauh api dari panggang. Hal itu disebabkan ada beberapa lokasi uji coba yang telah diikuti tetapi tidak sesuai target, misalnya uji coba ke beberapa negara pecahan Uni Soviet.
”Kalau benar-benar ingin memperoleh pelajaran dari uji coba, seharusnya ya di Eropa, termasuk di kejuaraan Istanbul tersebut,” tuturnya.
Itu sebabnya Madju berharap setelah kembali dari uji coba nanti, mereka yang dipercaya untuk turun di SEA Games harus tetap bekerja keras dalam berlatih.
Mengingat hanya dengan medali emas di SEA Games nantilah yang akan menjadikan karate sebagai cabang yang tetap terpercaya.