Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ducati Belum Menyerah

Kompas.com - 07/08/2011, 01:27 WIB

KOMPAS.com - Performa Valentino Rossi dalam debutnya bersama Ducati pada MotoGP musim 2011 ini jauh di luar ekspektasi publik. Alih-alih menjadi favorit juara dunia, "The Doctor" malah tersingkir dari persaingan untuk memperebutkan podium dalam setiap balapan yang sudah memasuki seri ke-10.

Meskipun demikian, kubu Ducati tetap optimistis Rossi bisa bangkit dan membawa tim Italia tersebut merengkuh prestasi terbaik. Hal tersebut diungkapkan oleh bos kru Rossi, Jerry Burgess, yang menyadari bahwa mereka sudah salah menduga tentang kebangkitan Honda, yang justru saat ini sangat impresif.

Memang, raihan Rossi, yang hengkang dari Yamaha pada akhir musim lalu, dan para pebalap Honda sangat bertolak belakang. Ketika juara dunia tujuh kali MotoGP ini sangat kesulitan untuk berjuang naik podium--hanya satu kali dari 10 seri--, para pebalap Honda justru menguasai podium MotoGP 2011 ini. Tim Jepang tersebut sedang menikmati masa terbaiknya di era 800cc, karena sudah tujuh kali menjadi pemenang dan selalu berada naik podium sejak awal musim. Ini adalah hasil terbaik sejak 2007.

Berbicara kepada MCN, Burgess mengatakan: "Saya pikir kami meremehkan sejumlah perbaikan yang dilakukan lainnya. Casey telah mengangkat potensi semua pebalap Honda. Casey sudah memperlihatkan secara jelas bahwa dia pebalap tercepat dan teratas. Hanya nasib sial saja yang membuatnya gagal menjadi juara dunia."

Burgess mengatakan, kesulitan utama Ducati saat ini adalah pemahaman tentang inovasi konsep sasis fiber karbon.

Loris Capirossi baru-baru ini pernah mengatakan kepada bahwa Ducati sudah melakukan sebuah perubahan radikal, dan menurutnya, sudah ada permintaan agar Desmosedici menggunakan rangka alumunium yang konvensional.

Burgess menambahkan: "Anda tidak pernah berharap hal itu mudah dan Ducati sudah keluar dari pakem itu untuk membangun sebuah motor yang cukup berbeda dengan yang lainnya dalam hal sasis. Tidak banyak pengalaman dan informasi yang diperoleh, termasuk bagaimana cara kerjanya, sehingga kami harus melihat sekeliling tanpa apapun dari Ducati untuk melakukan perbandingan. Kira-kira kami berada dalam posisi netral. Dulu mereka sudah membuang kesempatan sehingga hasilnya tidak konsisten, tapi itu mungkin bukan cara yang ideal.

"Saya pikir jika anda melihat hasil Ducati pada tahun-tahun sebelumnya di MotoGP, ada dua pebalap dalam diri Loris dan Troy (Bayliss) yang keduanya punya kemampuan finis di posisi empat besar. Motornya mungkin lebih relevan dengan kompetisi saat itu. Itu adalah motor yang menurut saya lebih mudah dikendarai. Seiring berjalannya waktu, entah bagaimana kami telah menyimpang jauh dari apa yang saya inginkan saat balapan. Karena itu sekarang kami akan membuat motor yang mana orang lain bisa menunggangnya tanpa pebalap yang spesifik."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Susunan Pemain Indonesia Vs Guinea, Rafael Struick dan Nathan Starter

Susunan Pemain Indonesia Vs Guinea, Rafael Struick dan Nathan Starter

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea, Kickoff 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea, Kickoff 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Kata Ketua Badan Timnas soal Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, Kata Ketua Badan Timnas soal Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Petinggi Persib Harap Dua Kubu Suporter Bisa Hadir di Championship Series Liga 1

Petinggi Persib Harap Dua Kubu Suporter Bisa Hadir di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Madrid ke Final Liga Champions, Sensasi Ancelotti dan Dongeng 'Comeback' Los Blancos

Madrid ke Final Liga Champions, Sensasi Ancelotti dan Dongeng "Comeback" Los Blancos

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Malam Ini

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Malam Ini

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Situasi Bola Mati dan Tekad Skuad Kaba Diawara

Indonesia Vs Guinea: Situasi Bola Mati dan Tekad Skuad Kaba Diawara

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, STY Mau Berjuang di Tengah Kondisi Tak Sempurna

Indonesia Vs Guinea, STY Mau Berjuang di Tengah Kondisi Tak Sempurna

Timnas Indonesia
Hasil Drawing ASEAN Club Championship 2024-2025, Borneo FC di Grup Neraka

Hasil Drawing ASEAN Club Championship 2024-2025, Borneo FC di Grup Neraka

Liga Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024, Garuda Pertiwi Mawas Diri, Coach Mochi Tak Target Tinggi

Piala Asia U17 Putri 2024, Garuda Pertiwi Mawas Diri, Coach Mochi Tak Target Tinggi

Timnas Indonesia
3 Fakta Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024, Maksimalkan Kans Terakhir

3 Fakta Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024, Maksimalkan Kans Terakhir

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Waspadai Satu Keunggulan Lawan

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Waspadai Satu Keunggulan Lawan

Timnas Indonesia
Link Streaming Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 Malam Ini

Link Streaming Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 Malam Ini

Timnas Indonesia
Viking Persib Ajukan Penangguhan Aturan Larangan Suporter Tandang ke PSSI

Viking Persib Ajukan Penangguhan Aturan Larangan Suporter Tandang ke PSSI

Liga Indonesia
Nominasi Gol Terbaik Piala Asia U23 2024, Ada Rafael Struick dan Witan Sulaeman

Nominasi Gol Terbaik Piala Asia U23 2024, Ada Rafael Struick dan Witan Sulaeman

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com