Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dwi Ratnawati Tolak ke Vietnam

Kompas.com - 27/07/2011, 19:29 WIB

SEMARANG, Kompas.com - Atlet lempar cakram nasional  Dwi Ratnawati, menolak tampil pada kejuaraan atletik Vietnam Open mulai 1 Agustus 2011 karena merasa kelelahan.      

"Berdasarkan keterangan pelatih, nama saya tercantum pada event tersebut tetapi saya tidak ikut karena lelah setelah tampil berturut-turut pada kejuaraan atletik baik nasional maupun internasional," kata Dwi Ratnawati ketika dihubungi dari Semarang, Rabu.      

Usai mengikuti kejuaraan atletik Jatim Open kemudian selang satu bulan tampil pada kejuaraan atletik Thailand Open, kemudian satu bulan lagi tampil di kejuaraan atletik Taiwan Open, kemudian turun pada kejurnas atletik senior di Jakarta beberapa waktu lalu, katanya.      

"Satu minggu usai kejurnas, saya tampil di kejuaraan atletik Asia di Kobe, Jepang, beberapa waktu lalu. Makanya, saya tidak akan ikut di Vietnam Open karena kelelahan," kata atlet asal Kabupaten Sragen, Jateng, tersebut.      

Ia mengakui, memang ada beberapa atlet pelatnas yang turun pada Vietnam Open mendatang. "Tidak semua atlet pelatnas yang dipersiapkan tampil pada SEA Games XXVI turun di Vietnam Open," katanya.      

Menyinggung persiapan tampil pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara ke-26 di Sumatera Selatan dan DKI Jakarta, 11-22 November 2011, dia mengatakan, latihan tetap dijalani seperti biasa. "Persiapan saya sekarang sudah 90 persen dan beberapa waktu sebelum SEA Games itu berlangsung, persiapan saya sudah harus mencapai 100 persen," katanya.      

Ia mengatakan, pada SEA Games mendatang, dirinya ingin mempertahankan medali emas yang diperoleh pada SEA Games 2009 Laos. "Yang jelas saya ingin mempertahankan medali emas yang saya raih saat SEA Games XXV/2009 Laos," katanya.

Di samping itu, kata dia, dirinya juga ingin memecahkan rekor yang sampai kini belum terpecahkan. Ia menyebutkan, catatan lemparan saat menyabet medali emas di SEA Games 2009 Laos adalah 50,63 meter, sedangkan rekornya adalah 50,68 atas nama dirinya sendiri yang diraih saat tampil pada kejuaraan atletik Thailand Open.

"Kalau bisa lebih dari itu’, artinya lemparannya lebih jauh dari yang dicapai selama ini," katanya menegaskan.      

Menyinggung soal pesaing beratnya pada SEA Games mendatang, dia mengatakan, dirinya melihat ada satu atlet Thailand yang cukup bagus. "Saya sebenarnya menunggu dia (atlet Thailand) tersebut pada Kejuaraan Atletik Asia di Kobe, Jepang, beberapa waktu lalu tetapi ternyata yang bersangkutan tidak ikut," katanya.

Pada kejuaraan atletik Asia di Jepang tersebut, lemparan Dwi Ratnawati masih jauh dari lemparannya saat di SEA Games 2009 Laos, yaitu 49,70 meter sedangkan di Laos sejauh 50,63 meter.

Kemudian, lanjut peraih medali emas lempar cakram PON XVIII/2008 Kalimantan Timur tersebut, saat tampil pada kejuaraan atletik Thailand Open beberapa waktu lalu ternyata dirinya dengan atlet Thailand tersebut tampil pada kelompok yang berbeda.

"Saya turun pada kelompok senior sedangkan dia turun pada kelompok junior. Tetapi saya dengar informasinya ternyata lempaarannya tidak terlalu jauh sekitar 45 meter, tetapi saya harus tetap mewaspadai dia di SEA Games mendatang," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

Liga Indonesia
Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Timnas Indonesia
Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Liga Indonesia
Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Timnas Indonesia
PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

Liga Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Timnas Indonesia
Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Badminton
Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Liga Indonesia
Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Liga Indonesia
Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Liga Indonesia
Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Timnas Indonesia
Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com