Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hebat! Pedrosa Libas Lorenzo dan Stoner

Kompas.com - 17/07/2011, 19:45 WIB

SACHSENRING, KOMPAS.com — Dani Pedrosa tampil sangat mengesankan untuk memenangi GP Jerman, Minggu (17/7/2011). Pebalap Repsol Honda ini mengalahkan dua rival terberatnya, yaitu pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, dan rekan satu timnya, Casey Stoner, yang berturut-turut ada di belakangnya.

Dengan demikian, Pedrosa kini kembali menguak asa untuk memperebutkan gelar juara dunia. Pebalap Spanyol yang sempat absen tiga seri akibat cedera bahu kanan kini mengoleksi total 94 poin, sedangkan Stoner tetap kokoh di puncak dengan raihan 168 poin, disusul Lorenzo dengan 153 poin.

Kini, Pedrosa langsung naik dua strip ke posisi lima klasemen sementara. Dia hanya tertinggal empat poin dari pebalap Ducati, Valentino Rossi, yang kali ini harus puas finis di urutan kesembilan.

Jalannya balapan
Lorenzo, yang mengakui bahwa balapan di Sirkuit Sachsenring ini bakal menghadirkan pertarungan seru, mengawali lomba dengan bagus. Ketika lampu merah padam, juara dunia 2010 tersebut langsung mendahului Stoner sang peraih posisi pemuncak, dan Pedrosa, yang start dari urutan kedua.

Sementara itu, rekan setimnya, Ben Spies, membuntuti trio Honda, yang memang diprediksi bakal menjadi pesaing terberat dalam balapan seri kesembilan ini. Di sektor belakang, Valentino Rossi yang start dari urutan ke-16 secara perlahan memperbaiki posisinya karena bisa menduduki posisi ke-10. Namun, performa Ducati GP11.1 yang sangat mengecewakan membuat "The Doctor" hanya bisa bersaing di barisan belakang.

Saat balapan tersisa 21 lap, Stoner mengambil alih jalannya lomba, dan tampaknya bisa mempertahankan posisi tersebut. Juara dunia 2007 ini terlihat nyaman, meskipun Lorenzo dan Pedrosa terus memberikan ancaman. Akan tetapi, posisinya mulai digoyahkan oleh Lorenzo, yang kemudian bisa mendahuluinya, disusul Pedrosa. Pedrosa mempertahankan kedudukannya sebagai pemimpin lomba sampai balapan tersisa 13 lap.

Namun, Lorenzo membuat sebuah kesalahan kecil saat melintasi garis start/finis. Kesempatan tersebut dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Pedrosa untuk mengambil alih jalannya lomba, dan dia tak tersentuh lagi sejak saat itu. Bahkan saat balapan tersisa lima lap, dia memperlebar gap dengan Stoner-Lorenzo menjadi 0,613 detik.

Jika Pedrosa, yang mempunyai kenangan manis di Sachsenring, sudah mulai aman berada di depan, maka lain halnya dengan persaingan memperebutkan posisi kedua. Stoner dan Lorenzo melakukan aksi salip-menyalip, yang puncaknya terjadi menjelang finis. Jagoan Yamaha tersebut berhasil menyalip Stoner dan mampu mempertahankan kedudukannya hingga menyentuh garis finis.

Begitu juga di belakangnya, pebalap ketiga Repsol Honda, Andrea Dovizioso, mampu memperbaiki posisinya untuk finis di urutan keempat. Pebalap Italia tersebut mengalahkan Simoncelli, yang harus puas finis di urutan keenam, setelah dia juga disusul Spies, dilanjutkan dengan Alvaro Bautista (Rizla Susuki), serta duo Ducati, Nicky Hayden dan Valentino Rossi.

Dengan hasil ini, Pedrosa membuktikan pernyataannya bahwa Sachsenring akan memberikan keuntungan karena lebih banyak tikungan ke kiri, dan dengan demikian bahu kanannya yang harus dioperasi karena patah tulang selangka akan lebih banyak "istirahat". Dia pun menambah rekor kemenangan GP Jerman menjadi tiga kali dalam lima tahun terakhir, sekaligus mencetak kemenangan kedua pada musim 2011.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Liga Italia
Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Badminton
Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Liga Inggris
Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Motogp
Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Liga Inggris
Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Badminton
Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Timnas Indonesia
Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Motogp
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Badminton
Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com