Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Emas dalam Keterbatasan

Kompas.com - 10/07/2011, 03:50 WIB

Untuk medali perak di antaranya direbut oleh Daniel Nugroho (renang), Donal Latif (tenis meja), Silvia Lauputty (lari 200 M), tim basket, serta lari estafet.

Medali perunggu disumbangkan oleh Agus Adi Wiranata (lari 100 M), Silvia Latuputty (lompat jauh), Marwan (tenis meja), Ika Solehati (bocce single), Mimin Aminah/Desi Pradita (tenis meja ganda putri).

Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dalam sambutannya mengatakan, prestasi yang diukir ini lebih baik dari capaian Olimpiade bagi atlet berkebutuhan khusus sebelumnya.

"Ini luar biasa, sekali lagi luar biasa," kata Andi. Ia menambahkan,"prestasi ini lebih tinggi dari olimpiade di Shanghai yaitu 9 emas."

Andi mengatakan, apa yang telah diraih atlet "Special Olympics Indonesia" (SOINA) dapat memberikan inspirasi bagi atlet Pelatnas SEA Games dan Olimpiade. Indonesia menjadi salah satu negara dari 178 negara yang mengirimkan atletnya ke Special Olympics World Summer Games XIII di Athena, Yunani 2011. Pembinaan dan sarana

Saat memberikan laporan di hadapan Presiden, Andi Mallarangeng juga mengatakan bahwa dari sekian ratus ribu penyandang tuna grahita di Indonesia, baru 50.000 yang dengan bantuan orang tua, pelatih dan pembina olahraga bisa diarahkan bakat mereka.

"Yang tertangani baru 50.000 penyandang tuna grahita, sebagian mereka dibina pelatih SOINA dan orang tua. Orang tua juga mendampingi, mereka (para atlet-red) tidak ingin karena keterbatasannya dianggap tidak bisa berprestasi melalui cabang olahraga," kata Andi.

Karena itu Andi mengharapkan pada tahun-tahun mendatang pemerintah dapat lebih memberikan fasilitas dan perhatian bagi anak-anak berkebutuhan khusus, terlebih yang memiliki prestasi di bidang olahraga sehingga selain sebagai sarana aktualisasi diri, juga bisa mengharumkan nama bangsa.

Pada kesempatan bertemu Presiden, para pembina SOINA juga meminta kepada Kepala Negara untuk dapat memberikan bantuan berupa pembangunan sarana latihan khusus bagi atlet berkebutuhan khusus. Selama ini mereka masih berlatih di kompleks atlet Ragunan.

Menanggapi permintaan itu, Kepala Negara berjanji akan sungguh-sungguh mengkaji permintaan itu. Sementara bagi 46 atlet dan pembina yang berprestasi, Presiden Yudhoyono mengatakan akan memberikan bantuan dan penghargaan, meski tidak menyebut bentuk dan jumlahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com