Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sharapova Pantas Diunggulkan

Kompas.com - 02/07/2011, 16:52 WIB

LONDON, Kompas.com - Maria Sharapova mengincar gelar kedua di Wimbledon untuk menambah koleksi trofi grand slamnya menjadi empat buah. Si cantik asal Rusia ini hanya perlu satu perjuangan lagi guna mewujudkan ambisinya tersebut, ketika bertemu Petra Kvitova di final, Sabtu (2/7/11).

Sharapova, yang tujuh tahun silam pernah mengangkat trofi di All England Club ini ketika dia masih berusia 17 tahun, pantas difavoritkan untuk menjadi pemenang. Permainan yang impresif sejak awal tahun 2011, memberikan sinyal grafik permainan mantan pemain nomor satu dunia tersebut terus meningkat. Apalagi, dia juga pernah mengalahkan Kvitova dalam satu-satunya pertemuan di lapangan keras Memphis, 2010.

Sharapova sempat mengalami masa-masa jaya usai menjuarai Wimbledon pada 2004, dilanjutkan dengan AS Terbuka 2006 dan Australia Terbuka 2008. Tetapi setelah itu, sinar pemain yang identik dengan lenguhan di atas lapangan, ketika melakukan servis ataupun memukul bola, mulai pudar. Cedera bahu membuat kariernya di arena tenis profesional mulai terancam, karena nyaris sepanjang 2010, dia lebih banyak istirahat.

Namun Sharapova tak menyerah. Petenis yang juga sekaligus menjadi ikon model pakaian di atas lapangan tersebut, secara perlahan mulai menemukan lagi permainan terbaiknya sepanjang 2011, dan itu membawanya sampai ke final Wimbledon--sebelumnya di Perancis Terbuka bulan lalu, Sharapova hanya mencapai semifinal. Lebih meyakinkan lagi, sejak putaran pertama hingga sampai ke partai puncak grand slam lapangan rumput ini, Sharapova tak pernah kehilangan set.

Mampukah Sharapova mempertahankan momentum terbaiknya tersebut?

Melihat lawan yang akan dihadapi, Sharapova tampaknya harus bekerja ekstra keras. Pasalnya, Kvitova, unggulan kedelapan asal Republik Ceko, memiliki senjata ampuh. Servis petenis kidal tersebut mematikan, yang sudah ditunjukkannya ketika menyingkirkan unggulan keempat dari Belarusia, Victoria Azarenka, di semifinal.

Nah, partai final ini menjanjikan sebuah laga yang seru dan menarik. Sharapova ingin menunjukkan kepada dunia bahwa dirinya belum habis, sedangkan Kvitova, yang menjadi petenis kidal pertama di final Wimbledon sejak idolanya, Martina Navratilova melakukannya pada 1990, bertekad menyempurnakan final pertamanya tersebut dengan gelar juara.

Laga Sharapova-Kvitova akan berlangsung di Centre Court. Berdasarkan ramalan cuaca, pertandingan nanti berlangsung dalam kondisi cerah, sehingga atap stadion akan tetap terbuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com