Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KENANGAN MAHUT-ISNER

Kompas.com - 16/06/2011, 03:30 WIB

Nicolas Mahut dan John Isner akan tampil kembali pada turnamen akbar Wimbledon, mulai 22 Juni nanti. Bagi keduanya, Wimbledon menjadi kenangan khusus karena tahun lalu mereka mengukir pertandingan terlama dalam sejarah tenis dunia, yaitu selama 11 jam 5 menit, yang terbagi dalam tiga hari.

Nicolas Mahut masih menyimpan handuk berwarna ungu campur kuning dari Wimbledon tahun lalu, yang disimpan di kediamannya di Perancis. Sesekali ia melihat handuk itu sebagai kenangan perjalanan karier tenisnya meski ia mengaku tidak pernah menyentuhnya.

Selain handuk itu, ada juga handuk lain yang juga bagian dari rekor pertandingan 11 jam 5 menit itu, yang selalu dibawa Mahut di tasnya setiap kali ia akan melakukan latihan keras.

”Saya memikirkan mengenai saat-saat yang sangat berat itu saat saya kehilangan pertandingan atau ketika saya merasa tak nyaman. Saya berusaha mengingat momen-momen itu agar saya bisa kuat lagi,” kata petenis berusia 29 tahun tersebut.

Ia menyebutkan, pertandingan melawan Isner itu sebagai ”momen terbesar kehidupannya sebagai seorang petenis, dan juga sebagai manusia”.

Berbeda dengan Mahut, Isner mengaku sama sekali tidak menyimpan barang kenangan apa pun dari pertandingan bersejarah itu. ”Semua yang saya pakai pada hari itu sudah diberikan baik kepada Hall of Fame, untuk kepentingan derma atau lainnya. Jadi, saya sendiri tidak mempunyai apa-apa dari pertandingan itu,” kata petenis Amerika Serikat ini.

Tidak ada satu pertandingan tenis pun yang berakhir lebih lama dari 6 jam 33 menit. Catatan waktu itu dilampaui Mahut dan Isner dengan empat setengah jam lebih lama. Tidak ada satu pertandingan pun yang berakhir lebih dari 112 gim. Mahut-Isner memainkan 183 gim.

Pertandingan set kelima mereka saja berakhir setelah 138 gim, dengan waktu 8 jam 11 menit. ”Ketika itu semua dikaitkan dengan karier saya, mungkin pertandingan di Wimbledon itu adalah nomor dua dalam pencapaian saya. Sangat sulit bagi saya bisa melakukannya, tetapi saya tahu saya bisa,” papar Isner.

Bagi petenis berservis kuat tersebut, kemenangan atas Mahut itu bukan sebuah pencapaian yang menonjol, melainkan hanya merupakan sebuah kemenangan di putaran pertama pada sebuah turnamen yang harus menjalani tujuh putaran.

Akan tetapi, akibat pertarungan itu, Isner kesulitan untuk bergerak dan langsung kalah telak di putaran kedua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com