Beijing, Minggu
Tidak hanya media-media China yang merayakan sekaligus memuji kemenangan Li Na. Media Jepang, Hongkong, juga Taiwan ikut mengagungkan kemenangan Li Na itu.
Surat kabar-surat kabar China, Minggu (5/6), menampilkan foto Li Na di halaman satu. Mereka menyebut kemenangan Li Na sebagai bagian dari legenda dan keajaiban China. Dalam berita utama beberapa media China disebutkan, Li Na itu sebagai satu penulisan legenda baru Asia.
Pada Minggu, tidak kurang dari 2,1 juta penggemar Li Na menyampaikan kebanggaan mereka dalam situs jejaring sosial China, Weibo. Jutaan lainnya membicarakan kemenangan dia di berbagai situs internet.
Kantor berita resmi Xinhua menyebutkan, 95 juta orang
Xinhua melaporkan, Komite Olimpiade China dan badan-badan pemerintah lainnya menyampaikan selamat dalam sepucuk surat bersama kepada Pusat Manajemen Tenis yang dikelola pemerintah.
”Tidak diragukan hal itu akan mendorong dan menjadi inspirasi bagi atlet-atlet China di bidang lain untuk melaksanakan latihan keras, memperkuat keyakinan diri, dan menghasilkan pencapaian-pencapaian terbaik di Olimpiade London 2012,” demikian bunyi dalam surat itu.
Li memisahkan diri dari sistem pembinaan olahraga Pemerintah China akhir 2008 setelah pemberlakuan eksperimen kebijakan reformasi bagi para pemain tenis, yang diberi sebutan ”Terbang Sendiri”.
Atas dasar kebijakan itu, Li Na mendapat kebebasan memilih pelatih sendiri, juga menetapkan jadwal dan menyimpan sebagian besar penghasilannya. Sebelumnya, dia wajib menyetorkan 65 persen penghasilannya kepada pemerintah. Sekarang, hanya 12 persen atau sekitar 205.000 dollar AS dari hadiah uang juara Perancis Terbuka yang besarnya 1,7 juta dollar AS.
”Kami mengambil risiko dengan reformasi ini. Ketika kami melepaskan mereka, kami tidak tahu apakah mereka akan berhasil. Bahwa sekarang mereka berhasil, berarti reformasi kami adalah tepat,” kata Sun Jinfang, pejabat Asosiasi Tenis China.