JAKARTA, KOMPAS.com - Bertanding di kelas yang berbeda tidak menghalangi Pranoto untuk mengemas medali emas bagi Indonesia pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-14.
Pranoto berhasil menang telak dengan skor 5-0 atas lawannya, Nik Mohd Noor Rashdan asal Malaysia di babak final yang berlangsung di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Jumat (17/12/2010).
"Alhamdulilah saya bersyukur dengan persiapan yang hanya lima bulan di Padepokan TMII saya mampu meraih medali emas di kejuaraan dunia," ujarnya selepas pertandingan.
Lebih jauh lagi Pranoto menuturkan, kelas yang biasa diikutinya saat berlatih di IPSI Jawa Timur adalah kelas H (80-85 kg). Namun karena bobot badannya justru melebihi batas kelas H, ia pun diminta sang pelatih, Maryanto untuk naik dua kelas.
"Begitu tiba di Padepokan TMII berat saya naik jadi 90 kg. Jadi saya ikut kelas J (90-95 kg) karena tidak mungkin menurunkan 8 kg dalam waktu lima bulan. Lagipula di kelas H sudah ada kakak saya (Heriyono)," paparnya.
Medali emas ini merupakan prestasi perdana bagi pesilat berusia 22 tahun ini di ajang Internasional. Untuk kedepannya, Pranoto berharap dapat memiliki kesempatan semakin banyak untuk ambil bagian di kejuaraan pencak silat Internasional lainnya.
"Saya berharap bisa dipanggil untuk ikut pelatnas SEA Games 2011," tandasnya. Pranoto merupakan satu dari tiga pesilat putera yang menyumbang medali emas bagi kontingen Indonesia di nomor tarung. Dua pesilat lainnya adalah Dian Kristanto dan Sapto Purnomo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.