jakarta, kompas
Li Hu, pemain Singapura, melaju ke final nomor tunggal putra usai mengalahkan pemain Jerman, Thomas Keinath, 4-0 (11-4, 11-9, 11-9, 11-7) di semifinal. Di final, Li Hu mengalahkan pemain Hongaria, Daniel Kriston, 4-0 (12-10, 13-11, 11-4, 11-5).
Namun di final nomor beregu putra, Li Hu tidak bisa mempertahankan keunggulannya. Tim Singapura yang terdiri atas Li Hu dan Chen Feng dipaksa puas di peringkat kedua setelah tim Teo Chew ”A” yang terdiri atas Sun Xiao Meng dan Yon Mardiono menaklukkannya, 2-0.
Sebelum melaju ke final, Li Hu dan Chen Feng juga bekerja keras menaklukkan tim PTPN XII putra yang terdiri atas M Hussein dan Reno Handoyo. Tim Singapura unggul 2-0 atas PTPN XII.
”Li Hu, pemain asal China yang diturunkan Singapura memang bagus. Ia memiliki pukulan dan performa kuat,” ujar M Hussein.
Li Hu memaksa Hussein puas dengan skor 3-1 (5-11, 11-9, 11-4, 11-5). Demikian juga dengan Reno, yang menghadapi Chen Feng, harus mengakui keunggulan pemain Singapura asal China itu dengan 3-0 (11-7, 11-5, 11-9).
”Saya akui, saya kalah secara fisik dan teknik dibandingkan Li Hu. Apalagi setelah saya lama tidak berlatih,” ujar Hussein.
Kondisi yang sama juga dialami tim putra Pro Kediri. Dahlan Haruri dan A Ma’rufin dibuat tak berkutik oleh tim Teo Chew ”A” putra.
Dahlan Haruri (Pro Kediri) dibuat puas dengan skor 3-2 saat melawan Yon Mardiono (Teo Chew). ”Dari beberapa kali pertemuan saya dengan Yon, ia memang kuat. Pemain Teo Chew memang bagus,” ujar Dahlan.
Li Hu yang ditemui seusai pertandingan mengungkapkan, ia melihat pemain tenis meja di kawasan Asia Tenggara saat ini menunjukkan kemajuan. ”Saya melihat peta kekuatan tenis meja Asia Tenggara saat ini mulai bagus. Singapura, Vietnam, dan Malaysia merupakan kekuatan yang terus menunjukkan kemajuan,” ujar Li Hu.