Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi dan Ivana Kritik Pola Latihan

Kompas.com - 01/11/2010, 13:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Anjloknya prestasi bulutangkis Indonesia di beberapa kejuaraan terakhir membuat dua mantan atlet bulutangkis, Susi Susanti dan Ivana Lie merasa perlu mencetuskan reformasi dalam hal kepelatihan di dalam tubuh pelatnas terutama untuk pratama.

Menurut Susi, PB PBSI perlu menetapkan standar yang baku mengenai kriteria seorang pelatih pratama. Terlebih lagi pelatnas pratama merupakan cikal bakal pemain senior yang nantinya akan menjadi tumpuan bangsa di kejuaraan internasional.

"Bukan bermaksud mengecilkan tapi kenyataannnya standar pemain pelatnas pratama yang ada saat ini jauh lebih rendah ketimbang di luar pelatnas. Jadi, perlu dikaji ulang mengenai cara pemilihan pelatih pratama seperti apa dan kriterianya apa saja?" tutur peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 ini.

Susi juga berharap agar atlet yang tergabung dalam pelatnas pratama hendaknya memiliki range usia di bawah 15 tahun. Hal ini menurutnya memungkinkan agar pembinaan bisa lebih efektif. "Idealnya masuk pratama harus di bawah 15 tahun karena prosesnya untuk menjadi atlet elit kan cukup panjang, sekitar 7-8 tahun. Baiknya, di tiap tahun juga dilakukan seleksi dan degradasi supaya mereka lebih termotivasi," paparnya.

Ia menambahkan, setiap pelatih hendaknya tidak menyeragamkan semua atlet muda. "Setiap atlet itu kan berbeda jadi penanganan, program dan cara melatihnya pun berbeda-beda. Jangan disamaratakan," sebutnya.

Sementara Ivana justru berharap pelatih lebih memaksimalkan kemampuan atlet pratama dengan menempatkannya di beberapa nomor sekaligus. Hal ini sesuai dengan sistem kepelatihan yang dilakukan di beberapa negara lain seperti Korea Selatan dan Thailand.

"Sebaiknya atlet pratama diturunkan minimal di dua nomor. Selain kesempatan bertanding lebih banyak, kemampuan fisik serta mental mereka pun lebih terasah. Baru setelah mereka dapat menemukan kelebihannya mereka bisa fokus di satu nomor tertentu," papar Ivana.

Mengomentari soal wacana pelatih asing beberapa waktu lalu, pemain bulutangkis era 1980-an ini justru mengharapkan pihak PB PBSI lebih mengutamakan perbaikan di Internal sebelum siap mengimpor pelatih baru. "Yang harus dipikirkan adalah menciptakan suasana yang kondusif terlebih dahulu sebelum mendatangkan pelatih asing. Selain itu perlu peninjauan lebih lanjut apakah benar-benar perlu mendatangkan petih asing atau hanya dengan mengerahkan pelatih lokal (mantan pemain)," pugkas Ivana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasil Dortmund Vs PSG 1-0: Gol Fullkrug Bawa BVB Menang

    Hasil Dortmund Vs PSG 1-0: Gol Fullkrug Bawa BVB Menang

    Liga Champions
    Parma Kembali ke Serie A, Jay Idzes Cetak 2 Gol tetapi Venezia Kalah

    Parma Kembali ke Serie A, Jay Idzes Cetak 2 Gol tetapi Venezia Kalah

    Liga Italia
    Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

    Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

    Liga Indonesia
    Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

    Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

    Sports
    Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

    Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

    Liga Indonesia
    Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

    Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

    Timnas Indonesia
    Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

    Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

    Sports
    Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

    Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

    Badminton
    Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

    Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

    Badminton
    Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

    Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

    Timnas Indonesia
    Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

    Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

    Liga Indonesia
    Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

    Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

    Badminton
    Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

    Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

    Timnas Indonesia
    Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

    Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

    Liga Indonesia
    Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

    Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com