JAKARTA, KOMPAS.com - Meski anak asuhnya, Dewi Safitri, berhasil menjadi satu-satunya atlet Indonesia yang sukses membawa pulang medali perunggu bagi Indonesia, Sekertaris Jendral (Sekjen) Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABSI), Alamsyah, mengeluhkan minimnya waktu persiapan yang harus dilakukan pihak pelatih dan atletnya.
"Waktunya sangat sedikit. Kami baru dikumpulkan pada H-7 sebelum Olimpiade Remaja dimulai sehingga persiapan kami mepet. Untungnya di Bekasi Dewi tetap tidak berhenti berlatih," kata Alamsyah kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/8/2010).
Ia menambahkan seandainya memiliki cukup waktu, bukan mustahil bagi Dewi untuk meraih medali perak seperti yang ditargetkan PB PABSI sebelumnya.
"Kalau persiapan kami lebih matang, pasti hasilnya lebih baik. Untuk angkatan 53 kg bagi Dewi, kami memang fokuskan untuk melampaui peraih medali perunggu dari Taipei yang unggul dengan total angkatan 174 kg sementara Dewi 171 kg. Tapi apa mau dikata, lifter Taipei itu memang lebih baik," papar Alamsyah.
Meski demikian, hasil ini tetap disyukuri PB PABSI sebagai prestasi berharga sekaligus bukti suksesnya pembibitan serta pembinaan atlet usia muda.
"Kami dari PB PABSI jelas merasa bangga. Dari hasil ini kami jadi mengetahui bahwa lifter negara lain saat ini memang masih berada di peringkat yang jauh di atas Indonesia. Atlet-atlet mereka secara kemampuan juga melebihi lifter kami. Akan tetapi, medali perunggu ini sudah sangat memuaskan kami," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.