Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaet Rossi, Ducati Ambil Risiko Besar

Kompas.com - 20/08/2010, 17:10 WIB

KOMPAS.com — Bos mekanik Yamaha yang bekerja untuk Valentino Rossi, Jerry Burgess, menilai, Ducati terlalu berani membuat keputusan untuk menggaet anak didiknya tersebut. Menurut Burgess, yang sudah menjadi mekanik legendaris karena sukses menangani tiga juara dunia (Wayne Gardner, Mick Doohan, Rossi), tekanan pada MotoGP 2011 nanti justru berada di pabrikan yang bermarkas di Bologna, Italia, tersebut.

Rossi sudah mengumumkan masa depannya seusai balapan di Brno, Republik Ceko, dua pekan lalu. "The Doctor" memastikan, musim depan dia akan berbaju Ducati dan telah mengikat kontrak berdurasi dua tahun dengan tim "Merah" tersebut. Di Ducati, Rossi akan menjadi tandem pebalap Amerika Serikat yang merupakan juara dunia 2006, Nicky Hayden.

Kepergian Rossi memunculkan spekulasi bahwa semua kru akan mengikuti jejaknya untuk pindah ke tim yang sama. Meskipun demikian, pria asal Italia tersebut belum mau mengungkapkan masa depannya pasca-perpindahan pebalap berusia 31 tahun itu.

Memang, Rossi memberikan dampak yang luar biasa ketika memperkuat sebuah tim. Waktu keluar dari Honda dan memperkuat Yamaha pada tahun 2004, dia langsung mempersembahkan kemenangan yang mungkin tak terlupakan. Pada pertarungan di Sirkuit Welkom, Afrika Selatan, Rossi memenangkan duel melawan rival senegaranya, Max Biaggi, untuk meraih gelar juara pertama bersama YZR-M1 dengan mesin 990cc.

"Sebuah risiko yang besar dan menjadi dokumentasi yang bagus dari Masao Furusawa (bos Yamaha) di Yamaha, ketika dia mengggaet Valentino pada tahun 2004," ujar Burgess kepada MCN.

"Dia tahu, jika dia tidak meraih kemenangan bersama Yamaha, maka efeknya akan kembali kepada Yamaha dan saya tidak melihat itu berubah. Situasinya sangat santai."

"Valentino adalah ikon di Italia dan begitu juga Ducati sebagai sebuah merek. Tetapi jika kesuksesan itu tak datang, maka ada yang harus bertanggung jawab."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com