LE MANS, KOMPAS.com — Valentino Rossi mulai merasa tidak tenang melihat performa ciamik rekan setimnya, Jorge Lorenzo. Oleh karena itu, "The Doctor" meminta kepada timnya untuk melakukan pengesetan terbaik sehingga bisa lebih bersaing dengan kecepatan Lorenzo.
Memang, dalam dua penampilan terakhir, Lorenzo sangat superior. Di Jerez, Spanyol, mantan juara dunia dua kali kelas 250 cc ini bisa mengejar dan menjadi juara, meskipun sempat tertinggal dengan jarak waktu yang cukup jauh. Kemudian, pada seri ketiga di Le Mans, Perancis, Minggu (23/5/2010), Lorenzo kembali tampil dominan dengan jauh meninggalkan Rossi sekitar 5 detik sehingga Rossi harus puas finis dengan posisi kedua.
Alhasil, Lorenzo kini semakin kokoh di puncak klasemen sementara. Pebalap Spanyol ini sudah mengoleksi 70 poin atau unggul 9 poin dari Rossi yang memenangi seri pembuka di Qatar.
"Saya melakukan start yang bagus dan berusaha maksimal untuk terus berada di depan karena saya sadar, motor saya tidak memiliki kecepatan yang sama," ungkap juara dunia tujuh kali kelas premier ini. "Saya tahu, pasti sangat sulit untuk terus berada di depan selama 28 lap," tambahnya.
Sebenarnya, dalam pertarungan ini, kondisi Rossi belum fit 100 persen akibat cedera bahu yang masih membekapnya. Akan tetapi, pebalap Italia ini mengakui bahwa cedera tersebut bukanlah alasan dia kalah dari Lorenzo. Menurut pebalap berusia 32 tahun itu, kecepatan motorlah yang menjadi kendala untuk bersaing dengan Lorenzo.
"Saya memang mengkhawatirkan bahu saya, tetapi itu tidak terlalu buruk. Pengaruhnya hanya pada tujuh atau delapan lap terakhir, dan nyatanya, balapan bisa diselesaikan," ujar Rossi.
"Masalah utama adalah pengesetan motor. Kami tidak memiliki grip yang bagus saat menggeber motor untuk bertarung dengan Jorge sehingga kami harus menyadari mengapa dan berusaha untuk berbuat yang lebih baik," paparnya.
Meskipun meraih posisi pemuncak tetapi akhirnya gagal juara, Rossi tetap senang. Pasalnya, dia masih terus menjaga jarak dengan Lorenzo yang memimpin klasemen. Walau demikian, peraih sembilan gelar juara dunia balap motor ini terkejut dengan penampilan Casey Stoner yang sudah jatuh dua kali dari tiga seri musim 2010 sehingga terpuruk di klasemen sementara.
"Sembilan poin tertinggal masih lebih baik, dan pertarungan memperebutkan gelar masih sangat panjang," ucap Rossi.
"Apa yang tidak saya harapkan adalah hanya bertarung dengan Jorge. Setelah musim dingin, saya berharap Stoner, mungkin juga Dani (Pedrosa), tetapi khususnya Stoner, bisa lebih dekat."
"Kadang-kadang, dalam beberapa seri dan beberapa hari, kamu pasti tidak memiliki kecepatan yang bagus untuk menang. Dulu dengan motor yang berbeda dan ban yang berbeda pula mungkin ada sesuatu selama balapan. Sekarang, jika kamu tidak memiliki kecepatan, maka kamu celaka. Dengan begitu, 20 poin saja tidak terlalu buruk," akunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.