Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganda Putra Legendaris Kartono/Heryanto Akan Dapat Penghargaan

Kompas.com - 15/04/2010, 21:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejuaraan Candra Wijaya Men's Double Championship (CWMDC) Ke-2 tahun 2010 akan memberikan penghargaan kepada para legenda bulu tangkis nasional. Ini merupakan bentuk kepedulian terhadap dedikasi, jasa dan apresiasi para mantan pemain ganda nasional.

Kali ini penghargaan tersebut akan diberikan kepada pasangan juara All England 1981 dan 1884, Kartono/Heryanto. Menurut promoter kejuaraan, Candra Wijaya alasan memilih pasangan Kartono/Heryanto bukan hanya mengenai prestasi, melainkan karena dedikasi mereka terhadap dunia bulu tangkis yang masih terbukti sampai saat ini.

"Mereka kami pilih karena prestasinya memang layak diteladani. Keduanya pun memiliki karakter yang terpuji dan layak diteladani. Apalagi, hingga kini mereka masih bermain bulu tangkis, kendati hanya untuk menjaga kesehatan.

"Menjadi dua kali juara All England tentu prestasi yang sulit disamai pasangan Indonesia lainnya. Terbukti, hingga kini belum ada lagi pasangan Indonesia yang merebut gelar All England," ujar Candra pada konfrensi pers di Candra Wijaya International Badminton Center, Cengkareng, Kamis (15/4/2010).

Pada tahun 1980-an, Kartono/Heryanto merupakan ganda terkuat Indonesia. Kartono, yang lahir di Tegal (Jateng), 8 Agustus 1954 ini merupakan bapak mertua Halim Haryanto, mantan pemain Pelatnas Cipayung yang kini melatih di AS. Bersama Heryanto, Ia juga pernah menjadi juara ganda Piala Dunia 1984 dan 1985.

Sementara Heryanto merupakan pemain kelahiran Tasikmalaya (Jabar), 19 Oktober 1954. Sampai saat ini, Heryanto masih kerap berlatih di klub Djarum, Petamburan.

Pasangan ini pernah menyabet gelar juara All England dua kali, yaitu tahun 1981 dan 1984. Mereka ini juga menjadi pemain kunci ketika Indonesia merebut Piala Thomas 1984 di Kuala Lumpur dengan mengalahkan China 3-2.

Salah satu peristiwa bersejarah yang tidak dilupakan adalah ketika Kartono/Heryanto terpaksa harus dipecah saat tampil di final. Oleh pelatih Tan Joe Hok, Kartono diduetkan dengan Liem Swie King, yang selama ini terkenal sebagai pemain tunggal.

Ternyata Kartono/King membuat kejutan. Mereka mampu mengalahkan Sun Zhian/Tian Bingyi, sekaligus memastikan kemenangan bagi skuad Merah-Putih.

Sementara pada penyelenggaraan CWMDC tahun lalu, dua pasangan ganda yang tenar di era tahun 1970-an, Tjun Tjun/Johan Wahyudi dan Christian Hadinata/Ade Chandra tampil sebagai penerima penghargaan kehormatan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com