Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China dan Korsel Sapu Gelar di Swiss Terbuka

Kompas.com - 21/03/2010, 22:42 WIB

JAKARTA, Kompas.com - China dan Korea Selatan menyapu gelar di turnamen bulu tangkis Swiss Terbuka Super Series. Pada final kejuaraan berhadiah 200.000 dollar AS ini, Minggu (21/3/10) di Jakobshalle, Basel, China memborong tiga gelar, sedangkan Korsel mendulang dua trofi.

China membuktikan bahwa mereka masih yang terkuat untuk sektor putri. Pada nomor tunggal putri yang terjadi all-Chinese final, unggulan keenam Wang Shixian menjadi juara setelah menang straight set 21-15, 21-19 atas unggulan kedua Jiang Yanjiao. Sedangkan di nomor ganda putri, unggulan ketujuh Tian Qing/Yu Yang, menaklukkan unggulan kelima dari Jepang Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna dengan dua set langsung 21-16, 21-13.

"Negeri Tirai Bambu" ini menambah satu gelar lewat nomor tunggal putra, yang juga terjadi "perang saudara". Unggulan ketiga Chen Jin, harus bermain tiga set untuk mengalahkan unggulan delapan Chen Long, dengan 12-21, 21-15, 21-17.

Sementara itu untuk dua sektor lainnya, yaitu ganda campuran dan ganda putra, Korsel menjadi yang terkuat. Di ganda campuran, Korsel sudah memastikan diri menjadi juara karena terjadi pertarungan antara sesama pemainnya, di mana unggulan kedua Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung, menang dua set langsung 21-14, 21-18 atas kompatriotnya yang non-unggulan, Shin Baek Cheol/Yoo Hyun Young.

"Negeri Ginseng" ini menambah satu gelar di nomor ganda putra melalui Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong. Pasangan yang tidak diunggulkan ini di luar dugaan menang dua set langsung 21-18, 21-16 atas pasangan Malaysia yang merupakan unggulan utama dan juga pemain nomor satu dunia Koo Kean Keat/Tan Boon Heong.

Gambaran Piala Thomas dan Uber

Apa yang diperlihatkan China dan Korsel di Swiss Terbuka ini (juga di All England) menunjukkan gambaran bahwa mereka sudah sangat siap menghadapi Piala Thomas dan Uber yang akan berlangsung di Malaysia, bulan Mei mendatang. Pasalnya, dua negara tersebut memunculkan pemain-pemain baru yang sangat potensial untuk menjadi penjegal.

Untuk Korsel, mereka sudah memiliki ganda putra masa depan, Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong. Peraih gelar Swiss Terbuka ini sudah sangat layak menjadi pelapis ganda nomor satunya, Lee Yong Dae/Jung Jae Sung, yang berhasil mereka kalahkan di babak kedua.

Sedangkan untuk China, sektor putrinya belum tergoyahkan. Untuk nomor tunggal putri, mereka memiliki stok pemain yang berlimpah karena ada pemain-pemain top seperti Wang Yihan, Wang Lin, yang siap dilapis oleh Wang Shixian dan Jiang Yanjiao. Sedangkan untuk ganda putri, China juga memiliki banyak alternatif. Buktinya, Yu Yang yang dipasangkan dengan Tian Qing berhasil menjadi juara. Padahal, sejatinya Yu Yang selalu menjadi tandem Du Jing.

Selain China dan Korsel, Jepang dan Denmark juga muncul sebagai kekuatan yang harus diwaspadai. Jepang tampil sangat konsisten pada dua super series terakhir, di mana mereka selalu menempatkan wakilnya di final.

Di All England, muncul tunggal putra Kenichi Tago yang membuat rangkaian kejutan sebelum kalah dari Lee Chong Wei di final. Sedangkan di Swiss Terbuka, Jepang memiliki ganda putri Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna, yang akhirnya menyerah dari pasangan China.

Denmark pun demikian. Meskipun di Swiss Terbuka ini para pemainnya terjegal di semifinal, tetapi pekan lalu di All England, mereka berhasil membawa pulang dua gelar di nomor tunggal putri serta ganda putra, yang terjadi pertarungan antara sesama pasangannya.

Bagaimana dengan Indonesia? Tanpa mengecilkan usaha dan perjuangan yang sudah ditunjukkan selama ini, tampaknya perlu usaha yang lebih keras lagi untuk bisa bangkit sebelum terjun ke pertarungan sesungguhnya pada bulan Mei.

Jika prestasi di dua super series terakhir menjadi acuan, maka Indonesia benar-benar tenggelam dan nyaris tak punya harapan untuk bisa merebut Piala Thomas dari China (apalagi Piala Uber). Pasalnya, para pemain putra dari Tanah Air tak berdaya di All England dan Swiss Terbuka, di mana mereka langsung tersisih di babak awal. Bahkan, kekalahan dialami dari para pemain tak terkenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com