Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

129 Bekas Agen Jenderal Pinochet Diburu

Kompas.com - 02/09/2009, 11:26 WIB

SANTIAGO, KOMPAS.com — Pengadilan Cile, Selasa (1/9), memerintahkan penangkapan sedikitnya 129 bekas tentara dan polisi Cile karena pelanggaran hak asasi manusia pada masa kediktatoran militer Jenderal Augusto Pinochet.

Surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh hakim Victor Motiglio itu ditujukan kepada para agen Direktorat Intelijen Nasional, unit polisi politik yang ditakuti yang dikenal sebagai DINA, menurut singkatannya dalam bahasa Spanyol.

Para pensiunan pejabat militer yang disebut dalam surat perintah itu belum pernah dibawa ke depan pengadilan serta para bekas bintara dari pasukan udara, laut dan dinas kepolisian. Hal itu menurut sumber yang memiliki akses ke surat perintah tersebut.

Surat perintah itu terkait dengan "Operasi Condor", operasi kejam pada 1970-an oleh Pemerintah Argentina, Bolivia, Brasil, Cile, Paraguay, dan Uruguay untuk membunuh para penentang mereka. Ratusan orang diyakni telah hilang dalam operasi itu.

Mereka juga menargetkan orang-orang yang mengawasi dan melakukan "Operasi Colombo" pada saat 119 anggota oposisi Cile tewas pada 1975. Juga dikhawatirkan kasus 10 orang komunis yang hilang dari markas mereka di Conferencia Street di Santiago pada 1976.

"Secara mendasar kami menyelidiki setiap orang yang ada di barak itu, sejauh mana mereka berpartisipasi, berusaha untuk berpartisipasi atau mengetahui perampasan kemerdekaan korban. Kami makin mendekati akhir," kata hakim tersebut kepada Radio Cooperativa.

Satu sumber hukum mengatakan kepada AFP bahwa perintah penangkapan itu akan dilakukan dengan cara mengejutkan, dan semua orang yang ditargetkan untuk ditangkap akan menghadapi tuduhan penculikan.

Montiglio mengambil alih penyelidikan itu pada 2006. Ia menggantikan hakim Juan Guzman, yang pada 1998 memulai penyelidikan ditandai dengan kesaksian yang bertentangan dan perselisihan lain yang menangguhkan setiap keputusan.

"Ada elemen-elemen penting dalam kasus ini yang perlu dipecahkan sehingga Menteri (Kehakiman) minta kami untuk menggunakan kebijaksanaan agar pekerjaan yang lebih mendalam dalam penyelidikan HAM penting Operasi Colombo, Operasi Condor dan Conferencia dapat diselesaikan," kata Boris Paredes, seorang pengacara yang mewakili Kementerian Dalam Negeri.

Rezim militer Pinochet 1973-1990 dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang mencakup sekitar 3.000 orang tewas dan hilang. Pinochet meninggal pada 2006 di sebuah rumah sakit militer dalam usia 91 tahun. Dua pekan sebelum kematiannya, Pinochet menyatakan bertanggung jawab atas tindakan-tindakan yang dilakukan pada masa pemerintahannya, tetapi tidak pernah minta maaf atas penderitaan yang ia timbulkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com