Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motivasi Taufik Hidayat Pasca DB

Kompas.com - 17/06/2009, 20:15 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Persiapan Taufik Hidayat ke Djarum Indonesia Terbuka Super Series 2009 sempat terganggu DB.  Meski begitu ia ingin membuktikan masih eksis di dunia bulu tangkis.

Dalam pertandingan babak pertama Djarum Indonesia Terbuka Super Series, Rabu (17/6), Taufik menyingkirkan pemain Inggris, Andrew Smith. Unggulan kelima ini menang dalam dua game 21-10 21-15 dalam 33 menit.

Dalam pertandingan ini, para penonton mencoba melihat kembali sisa-sisa kejayaan Taufik yang pernah menghasilkan gelar juara Olimpiade  dan juara dunia ini.  Di game pertama  ia bermain menekan  Smith hingga ke garis belakang. Pemain Inggris ini berkali-kali melakukan unforced error yang membuat Taufik unggul cepat 21-10.

Namun di game kedua,  permainann  Taufik mendadak menurun.  Permainan cepat dengan variasi pukulan ke bagian depan dan belakangnya, berkali-kali membuat Taufik kesulitan untuk meraih bola.  Untung saja, Taufik sudah unggul jauh sehingga akhirnya menang 21-10 21-15 dalam 33 menit.

Taufik mengaku persiapannya menghadapi Djarum Indonesia Terbuka Super Series ini sempat terganggu. "Sebenarnya saya sudah mempersiapkan diri sejak April lalu. Namun persiapan saya terganggu karena saya terkena kembali virus demam berdarah dengue (DBD)," kata Taufik.

Taufik pernah terkena virus DBD menjelang mempertahankan gelarnya di Olimpiade Beijing, Agustus tahun lalu. Ia kemudian tetap berangkat ke Beijing namun tersingkir di babak pertama.

Meski begitu, meski baru pulih, Taufik tetap berusaha ikut Indonesia Terbuka Super Series ini. "Saya memiliki motivasi tersendiri mengikuti turnamen ini, apalagi tahun lalu saya sempat absen," katanya.

Statusnya yang kini sudah tidak lagi menjadi pemain pelatnas ikut mendorongnya mengikuti turnamen ini. "Sebagai pemain profesional di luar pelatnas, saya merasakan sulitnya mencari kesempatan berlatih maksimal. Saat ini untuk ikut latihan bersama, saya harus minta ijin pada PBSI," kata Taufik. Setelah tinggal selama 12 tahun, Taufik resmi meninggalkan pelatnas Cipayung pada Januari 2009.

Dua tahun lalu, ketika terakhir kali ikut Indonesia Terbuka, Taufik masih berstatus sebagai pemain pelatnas. Saat itu ia pun masih berstatus menjadi pemain utama Indonesia. Kali ini, ia sudah  tidak lagi menjadi pusat perhatian publik bulu tangkis. "Bagi saya tidak masalah. Hal ini malah membuat saya bermain tanpa beban."

Meski begitu, nama Taufik memang menjadi salah satu daya tarik Indonesia Terbuka Super Series ini. Pelatih tunggal utama China, Lin Dan, mengaku bahwa  Taufik merupakan satu-satunya pemain Indonesia yang berpotensi berbahaya dalam turnamen ini. Meski senang, Taufik sendiri menyayangkan hal ini. "Tentu saja saya senang masih diperhitungkan seperti itu. Tetapi di samping itu, seharusnya kan justru pemain-pemain muda seperti Sony atau Simon yang  disegani seperti itu."

Di babak kedua, Kamis (18/6), Taufik akan menghadapi pemain Thailand, Boonsak Ponsana. "Saya selalu berusaha berhati-hati menghadapi dia. Boonsak punya sesuatu yang membuat dirinya sulit untuk dikalahkan," kata Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calvin Verdonk dan Jens Raven Diperkirakan Bisa Bermain di Kualifikasi Piala Dunia

Calvin Verdonk dan Jens Raven Diperkirakan Bisa Bermain di Kualifikasi Piala Dunia

Timnas Indonesia
Brighton Dekati Kieran McKenna untuk Gantikan De Zerbi

Brighton Dekati Kieran McKenna untuk Gantikan De Zerbi

Liga Inggris
Mohamed Salah Beri Sinyal Bertahan di Liverpool, Masih Haus Trofi

Mohamed Salah Beri Sinyal Bertahan di Liverpool, Masih Haus Trofi

Liga Inggris
Kunci Sukses Penerapan VAR di Indonesia Ternyata karena Komunikasi Intens dengan FIFA

Kunci Sukses Penerapan VAR di Indonesia Ternyata karena Komunikasi Intens dengan FIFA

Liga Indonesia
Como 1907, Sentuhan Indonesia dalam Wajah Internasional Serie A

Como 1907, Sentuhan Indonesia dalam Wajah Internasional Serie A

Liga Italia
Link Live Streaming Drawing Piala AFF 2024, Mulai 14.00 WIB

Link Live Streaming Drawing Piala AFF 2024, Mulai 14.00 WIB

Timnas Indonesia
Arne Slot Belajar dari Guardiola, Bisa Hibur Liverpool seperti Klopp

Arne Slot Belajar dari Guardiola, Bisa Hibur Liverpool seperti Klopp

Liga Inggris
Juventus Tahan Bologna, Makna Pelukan Montero dan Thiago Motta

Juventus Tahan Bologna, Makna Pelukan Montero dan Thiago Motta

Liga Italia
Marc Klok Kecewa Tak Masuk Timnas Indonesia, Hormati Shin Tae-yong

Marc Klok Kecewa Tak Masuk Timnas Indonesia, Hormati Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Borneo FC Gagal Kawinkan Gelar, Pesut Etam Butuh Kedalaman

Borneo FC Gagal Kawinkan Gelar, Pesut Etam Butuh Kedalaman

Liga Indonesia
AC Milan Cari Pengganti Pioli, De Zerbi Menarik Hati Usai 'Nopetegui'

AC Milan Cari Pengganti Pioli, De Zerbi Menarik Hati Usai "Nopetegui"

Liga Italia
Alasan Liverpool Perkenalkan Arne Slot sebagai Pelatih, Bukan Manajer

Alasan Liverpool Perkenalkan Arne Slot sebagai Pelatih, Bukan Manajer

Liga Inggris
Daftar Skuad Argentina untuk Copa America 2024: Messi Ada, Tanpa Dybala

Daftar Skuad Argentina untuk Copa America 2024: Messi Ada, Tanpa Dybala

Internasional
Jadwal Malaysia Masters 2024, 3 Wakil Indonesia Beraksi pada Hari Pertama

Jadwal Malaysia Masters 2024, 3 Wakil Indonesia Beraksi pada Hari Pertama

Badminton
Jay Idzes 'Solid dan Konkret', Venezia Libas Palermo, Jaga Asa ke Serie A

Jay Idzes "Solid dan Konkret", Venezia Libas Palermo, Jaga Asa ke Serie A

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com