Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabar Dengan Tarung Derajat

Kompas.com - 22/11/2008, 10:30 WIB

Oleh Herlambang Jaluardi

Mahasiswa tawuran, sungguh memalukan. Olahraga beladiri tarung derajat mengajak mahasiswa belajar mengendalikan emosi, bersabar, tidak cengeng, dan bersikap kesatria.

Setidaknya, itulah yang dirasakan Dara Mentari Dradjat (21), mahasiswi semester VII Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran. Menekuni olahraga berdisiplin tinggi ini sejak usia sepuluh tahun, ia tidak "cengeng" menghadapi kendala di bangku kuliah, termasuk sulitnya bertemu dengan dosen pembimbing.

"Waktu untuk konsultasi dengan pembimbing sering berubah tiba-tiba. Kalau mental enggak kuat, emosi jadi enggak keruan," ujar penyandang sabuk hitam ini, Jumat (21/11).

Dara adalah anak bungsu dari Ahmad Dradjat atau AA Boxer, pendiri beladiri ini. Mental Dara digembleng melalui latihan memukul, menendang, menangkis/mengelak dan membanting. Dara harus bertahan dari kerasnya latihan fisik seperti itu. Dari sanalah kesabarannya dilatih.

Perkembangan tarung derajat tidak bisa lepas dari peran mahasiswa. Pada dekade 1980-an, olahraga ini masuk Kampus Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung. Mahasiswa di kampus ini kebanyakan berasal dari luar Bandung. Setelah lulus, mereka kembali ke daerahnya dan mengajar tarung derajat di sana.

Kini, di Bandung dan sekitarnya, tak kurang dari selusin kampus yang menyediakan kegiatan ini untuk mahasiswanya. Mereka kemudian berjejaring dalam komunitas yang bernama Komunitas Olahraga Mahasiswa Beladiri Tarung Derajat (Kombat). Mereka menggelar latihan rutin bersama yang kadang disisipi dengan berdiskusi. Disiplin dan bugar

Dua pekan lalu, sekitar 100 "petarung kampus" ini berkumpul di Universitas Islam Bandung. Mereka berlatih pukul-pukulan, yang tentu saja diawasi pelatih bersabuk hitam. Sebelumnya, ada diskusi yang menghadirkan psikolog Eko Rini Kuntowati.

Dari cara pandang psikologi, Rini memaparkan perlunya kesehatan mental bagi mahasiswa yang bisa diperoleh melalui latihan beladiri. "Sekarang ini orang kerap mengalami tekanan mental, apalagi bagi mahasiswa yang sangat dinamis. Beladiri ini bisa menjadi katarsis emosi atas tekanan-tekanan itu," ujar Rini.

Selain itu, dengan melatih fisik secara rutin, kebugaran juga akan didapat. Bagi Rianto Junianto, alumnus Unisba yang pernah menjadi ketua satuan latihan di kampus, tarung derajat membentuk daya tahan tubuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com