Di tunggal putra, Simon Santoso menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan Taufik Hidayat untuk mendampingi Sony.
Meski pengalaman Taufik lebih banyak dalam berbagai kejuaraan beregu namun, faktor usia tak bisa dimungkiri bakalmemengaruhi penampilan. Tahun 2009 Taufik akan memasuki usia 28 tahun.
Selain itu, mempersiapkan Simon untuk menjadi anggota tim Sudirman bisa berdampak untuk jangka panjang agar pemain asal klub Tangkas Alfamart Jakarta ini semakin matang untuk bisa tampil di Olimpiade 2012.
Memilih pemain muda sebagai pelapis juga bisa dilakukan di tunggal putri. Di nomor ini ada Pia Zebadiah yang sudah punya pengalaman menjadi anggota tim Uber 2008.
Mantan pemain Susy Susanti yang saat kejuaraan Piala Uber menjadi Manajer Tim Indonesia pernah mengatakan, mental Pia cukup tangguh untuk mengemban tugas berat dalam kejuaraan beregu. Hal ini pernah ditunjukkan adik dari Kido tersebut saat menjadi penentu lolosnya Indonesia ke final.
Pilihan untuk ganda putra sebenarnya lebih banyak. Selain Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki yang Agustus lalu kembali berlatih di pelatnas Cipayung, ada pula Joko Riyadi/Hendra Aprida Gunawan dan pasangan muda Muhammad Ahsan/Bona Septano yang baru-baru ini membuat kejutan dengan menjadi finalis Jepang Terbuka.
Tugas pelatih sekarang adalah menyiapkan mereka untuk tampil di kejuaraan beregu yang atmosfernya berbeda dengan turnamen individu.
Apalagi, mendapat satu angka dari ganda putra dari setiap lawan lebih sulit dibandingkan dengan nomor lain. Persaingannya merata di antara beberapa negara, seperti Korea Selatan yang punya Jung Jae-sung/Lee Yong-dae dan Lee Jae-jin/Hwang Ji-man.
Malaysia juga memiliki dua pasangan yang sama tangguhnya, yaitu Koo Kien Keat/Tan Boon Heong dan M Fairuzizuan/M Zakry. Selain itu, ada China, Denmark, dan Jepang yang juga sama-sama akan berusaha mendapat angka dari ganda putra.
Mematangkan pemain untuk tampil dalam sebuah tim juga harus dilakukan sektor ganda putri. Apalagi, nomor ini baru saja melahirkan ganda-ganda baru yang belum begitu teruji dalam kejuaraan internasional.
Prestasi terbaik Greysia Polii/Nitya Krishinda, yang sangat diharapkan bisa menjadi pelapis Vita/Liliyana, barulah mencapai babak perempat final di Jepang Terbuka.
Meski perubahan pasangan di ganda putri dilakukan untuk tujuan jangka panjang, akan lebih baik jika nomor ini juga menyumbangkan angka di tim Sudirman nanti.
Kejuaraan Piala Sudirman 2009 di Guangzhou, China, memang baru berlangsung Mei. Namun, mempersiapkan tim yang solid untuk menjadi juara dalam waktu delapan bulan bukan hal yang mudah. (iya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.