Akhir 2019, Trenggalek Punya Gedung Olahraga Multicabang

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Andai tak ada aral melintang, pada akhir 2019, Kabupaten Trenggalek punya gedung olahraga multicabang.

Laman antaranews.com menulis hari ini, gedung representatif itu bisa digunakan untuk dua hal.

Pertama, untuk sarana berlatih.

Kedua, untuk kegiatan perlombaan berbagai cabang olahraga di dalam ruangan (in door).

"Targetnya GOR (Gedung Olahraga) ini rampung pada akhir Desember," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Trenggalek Kusprigianto.

Ia mengatakan, pemerintah daerah melakukan percepatan pembangunan.

"Supaya masyarakat bisa menikmati GOR representatif berstandar nasional lebih awal," ujarnya.

Enam

Masih menurut penjelasan Kusprigianto, di dalam GOR, nantinya akan ada enam lapangan olahraga.

Keenam lapangan itu adalah tenis, voli, bulutangkis, basket, sepak takraw, dan futsal.

"GOR ini bisa menjadi fasilitas olahraga bagi kegiatan rutin seperti Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) Jawa Timur," ujar Kusprigianto.

"Dari GOR ini diharapkan dapat lahir bibit-bibit atlet berprestasi," tambahnya.

"Kelak, atlet-atlet berprestasi itu bisa diperhitungkan pada kancah regional, nasional, bahkan internasional," katanya.

Kusprigianto menambahkan, pada prosesnya, terjadi tender ulang paket pekerjaan pembangunan GOR.

"Namun, sudah didapat pemenangnya yakni PT Konstruksi Indonesia Mandiri dari Kepanjen, Malang," ujarnya.

"Semoga GOR ini juga menjadi kado terindah usai masa bakti saya sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) pada 1 Agustus besok," katanya.

Biaya

Sementara, saat dikonfirmasi terpisah, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan pembangunan GOR membutuhkan biaya Rp 14,6 miliar.

"Biaya dari APBN," katanya.

Lantas, jika GOR sudah jadi, kapasitasnya mencapai 2.000 penonton.

GOR akan terletak di Jalan Brigjen Sotran.

"Posisi GOR akan menjadi daya tarik kota," kata Nur Arifin.

Posisi GOR di pusat kota terletak di bagian selatan.

Di utara ada alun-alun kota.

Di barat ada pengembangan perkantoran dan rumah sakit.

"Nanti, perempatan Widowati di situ akan menjadi perempatan paling eksklusif," pungkas Nur Arifin, bupati termuda itu.