TEL AVIV, Kompas.com - Assaf Yasur asal Israel memilih menekuni olahraga bela diri Taekwondo setelah mengalami kecelakaan yang membuatnya kehilangan sepasang lengannya.
Assaf mengalami kecelakaan tersengat listrik yang membuatnya kehilangan kedua lengannya pada usia 13 tahun. "Saya tengah bermain sepakbola dengan teman-teman saat bola kami jatuh di wilayah bangunan pabrik listrik, saya yang mengambil bola kehilangan keseimbangan dan berpegenagan pada kabel listrik dekat situ," kata Assaf.
Akibat kecelakaan ia dilarikan ke rumah sakit dan harus menjalani operasi. Ia kemudian dipasang lengan buatan yang yang menurut Assaf mampu melakukan 32 gerakan. "Otak memberi perintah kepada sensor dan kemudian tangan buatan mampu melakukan gerakan."
Namun ayah Assaf, Lior tidak ingin puteranya putus asa dan justru melihat musibah ini sebagai momen untuk menyatukan seluruh keluarganya. "Kecelakaan ini membawa kedekatan pada kami. Ini juga membuat kami sadar dengan prioritas dalam hidup in."
Prioritas bagi Assaf adalah meneruskan impiannya untuk menjadi atlet. Melalui akun facebook, ia mencurahkan keinginannya untuk tampil pada Paralimpik dan memperdalam latihannya pada beladiri taekwondo.
Keinginan Assaf ini mendapat sambutan dari pelatih taekwondo, Yehian Sharabi yang memintanya berlatih di klubnya. Assaf kemudian berlatih beladiri yang menekankan pada teknik tendangan ini bersama para atlet normal.
"Saya harus bersaing dengan atlet yang berusia enam tahun lebih tua serta berat badan di atas saya untuk posisi pada paralimpik. Ini seperti seorang yang ikut ujian tanpa belajar samasekali," kata Assaf.
Meski memeliki kekurangan pada lengannya, Assaf memanfaatkan bagian tubuh tersebut untuk mekanisme pertahanan. "Saya memanfaatkan kedua tangan saya untuk bertahan," kata Assaf.
Masuk dalam kategori disabilitas K43 yang merupakan tingkat tiga dari empat tingkat kesulitan disabilitas, Assaf menjadi satu-satunya atlet disabilitas taekwondo di Israel.
Saat ini, Assaf tengah mencari sponsor untuk memenuhi ambisinya untuk berprestasi di tingkat dunia. Ayahnya, Lior mengaku akan mati-matian bekerja untuk memenuhi ambisi puteranya. "Jika perlu, kami akan mengambil pinjaman. Kami akan lakukan apa pun untuk memenuhi impian Assaf."
https://olahraga.kompas.com/read/2019/07/23/22352368/kehilangan-lengan-atlet-israel-tekuni-taekwondo