PADANG, KOMPAS.com - Ada 3 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Sumatra Barat yang batal menjadi tuan rumah Tour de Singkarak (TdS) 2019.
Laman antaranews.com menulis alasan paling mengemuka adalah masalah ketiadaan duit alias anggaran keuangan.
"Ada program prioritas di daerah masing-masing yang belum selesai," kata Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit, hari ini.
Ikhwal anggaran itu, Nasrul juga mengatakan bahwa 3 kabupaten dan 1 kota itu memang punya program prioritas ketimbang TdS 2019.
Keempatnya juga mempunyai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terbatas.
"Makanya mereka konsentrasi untuk prioritas itu dulu," kata Nasrul.
Ketiga kabupaten yang batal jadi tuan rumah TdS 2019 adalah Pasaman Barat, Padang Pariaman, dan Sijunjung.
Sementara, satu kotamadya yang batal adalah Kota Solok.
Satu kabupaten yakni Mentawai juga tidak menjadi panitia TdS 2019.
Pasalnhya, kabupaten itu bentuknya kepulauan.
Posisi Mentawai ada di luar Sumatra Barat.
"TdS tak hanya strategis bagi satu atau dua kabupaten dan kota," ujarnya.
TdS diselenggarakan rutin sejak 2009.
TdS adalah kejuaraan balap sepeda resmi dari Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International) yang diselenggarakan setiap tahun di Sumatra Barat.
TdS adalah balapan jalan raya jarak jauh.
TdS umumnya diadakan sekitar April hingga Juni.
Perhelatan TdS berlangsung selama seminggu.
Penyelenggaraan TdS sudah berbentuk kerja sama dengan Amaury Sport Organisation (ASO).
ASO adalah penyelenggara Tour de France (TdF) di Prancis.
Dari segi jumlah penonton, TdS berada di urutan kelima setelah TdF, Giro di Italia, Vuelta a Espana, dan Santos Tour Down Under.
Sesuai dengan namanya, Singkarak yang merupakan danau terbesar di Sumatra Barat menjadi bagian dari jalur lintasan Tour de Singkarak.
Selain itu, beberapa kawasan wisata lain juga menjadi bagian dari jalur lintasan.
"Makanya, harusnya semua daerah bisa mengantisipasi kebutuhan anggaran untuk kegiatan ini," imbuh Nasrul.
Data dari Kepala Dinas Pariwisata Sumatra Barat Oni Yulfian menunjukkan, setahun silam, cuma ada dua daerah yang batal jadi tuan rumah TdS.
Kedua daerah itu adalah Kabupaten Pasaman Barat dan Padang Pariaman.
Sejak 2018, anggaran pelaksanaan TdS menjadi jatah pemerintah daerah melalui APBD.
"Pemerintah pusat hanya membantu sebatas promosi dan upacara pembukaan," tutur Oni Yulfian.
Kendati demikian, dari provinsi tetangga, Jambi, ada dua daerah yang bersedia menjadi tuan rumah TdS 2019.
Kedua daerah itu adalah Kerinci dan Sungai Penuh.
https://olahraga.kompas.com/read/2019/07/09/19034678/alasan-duit-4-daerah-ini-batal-jadi-tuan-rumah-tds-2019