Kekalahan Kento Momota tersebut menjadikan Jepang sebagai runner-up untuk yang kedua kalinya setelah edisi 2015 yang juga kalah telak 0-3 dari China.
Selain itu, kekalahan pebulu tangkis tunggal putra peringkat pertama dunia tersebut juga merupakan kekalahan pertamanya sepanjang dia diturunkan bermain di Piala Sudirman 2019.
Kepala pelatih bulu tangkis Jepang, Park Joo Bong mengakui jika kelelahan bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Kento Momota tidak berada di permainan terbaiknya.
"Dia (Kento Momota) bermain di fase grup, perempat final, dan semi final. Mungkin pemulihannya setelah bermain di semi final tidak cukup. Dia sudah mencoba mengeluarkan permainan terbaiknya, tetapi dia tidak berhasil," ujar legenda bulu tangkis Korea Selatan tersebut.
Park Joo Bong juga mengakui bahwa Jepang tidak memiliki pilihan selain menurunkan Kento Momota setelah Jepang menang tipis atas Russia 3-2 pada laga pertama fase grup.
"Pada laga pertama melawan Russia, Kenta Nishimoto tidak bermain dengan baik. Kami merasa ada jarak dalam level permainan antara Momota dan Nishimoto jadi kami tidak mempunyai pilihan. Momota harus bermain," ujar Park Joo Bong.
Kento Momota pun tidak menampik bahwa dirinya merasakan tekanan setelah Jepang tertinggal 0-2 dari China. Namun, dia juga terkejut dengan penampilan dan serangan yang diberikan Shi Yuqi.
"Benar, ada tekanan ketika kami (Jepang) tertinggal 0-2 dari China. Tetapi saya mendapat serangan bertubu-tubi dari Shi Yuqi pada gim kedua dan ketiga," ujar Kento Momota.
"Saya sudah mencoba menyesuaikan permainannya dan mencari solusi tetap setelah itu saya sadar kalau sudah terlambat," ucap tunggal putra peringkat 1 dunia tersebut.
https://olahraga.kompas.com/read/2019/05/29/12300068/momota-kaget-dengan-cara-bermain-shi-yuqi-di-final-piala-sudirman