IOC Bahas Masalah di AIBA pada Juni Mendatang

LAUSANNE, KOMPAS.com - Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan membahas masalah keuangan yang terjadi di Organisasi Tinju Amatir Internasional (AIBA) pada Juni mendatang.

Pada laman antaranews.com terdapat informasi bahwa IOC menduga ada masalah keuangan yang tak kunjung beres di tubuh AIBA.

Sementara itu, pihak AIBA mengatakan bahwa organisasi itu sudah melakukan reformasi besar-besaran.

Tapi, IOC berpendapat lain.

"Kami mengambil keputusan demi kepentingan atlet dan olahraga itu sendiri," kata Presiden IOC Thomas Bach.

Transparan

IOC, imbuh Bach memang sudah mengeluarkan rekomendasi untuk cabang tinju pada Olimpiade Tokyo 2020.

IOC dalam rekomendasinya mengatakan bahwa tinju bisa dipertandingkan asalkan penyelenggaranya bukan AIBA.

Selain itu, IOC akan meninjau ulang status AIBA usai Olimpiade Tokyo 2020.

Dalam laporan IOC setebal 30 halaman, IOC mengatakan bahwa AIBA tak bisa memperlihatkan manajemen transparan soal penjurian dan proses pengambilan keputusan perwasitan.

Akibat tindakan kebijakan AIBA itu, menurut IOC, atlet yang bernaung di bawah AIBA kehilangan kepercayaan diri untuk membutuhkan kompetisi yang adil.

Sementara itu, Presiden AIBA Gafur Rahimov sudah mengundurkan diri dari jabatannya.

Pasalnya, Rahimov mendapatkan sanksi dari Departemen Keuangan AS akibat tuduhan dirinya memberikan bantuan keuangan kepada organisasi kriminal.

Namun begitu, Rahimov yang berasal dari Uzbekistan itu membantah tuduhan tersebut.

Catatan IOC menunjukkan, total kuota tinju di Olimpiade Tokyo 2020 tetap 286 orang untuk 8 kelas kategori putra dan 5 kelas kategori putri.