Pada final yang berlangsung di Khalifa International Stadium, Doha, Qatar, Zohri melintasi garis finis dengan catatan waktu 10,13 detik. Torehannya itu masih kalah cepat 0,03 detik dari Kiryu Yoshihide (Jepang) yang akhirnya meraih medali emas.
Meski belum bisa meraih medali emas, catatan waktu Lalu Muhammad Zohri di Qatar ternyata mengukir sejarah tersendiri bagi dunia atletik Indonesia. Selain memecahkan rekor pribadi, catatan waktu itu juga mengalahkan rekor nasional yang sebelumnya dicatat Suryo Agung Wibowo.
Rekor Suryo Agung dicetak pada ajang SEA Games Laos 2009 dan bertahan hampir selama 10 tahun. Kala itu, Suryo Agung menjadi manusia tercepat di Asia Tenggara dengan catatan waktu 10,17 detik.
Mendengar rekornya dipatahkan Zohri, Suryo Agung berekasi melalui sebuah unggahan di akun Instagram.
"Rekor itu ada memang untuk dipecahkan. Selamat @lalusprinter. 10,13 detik."
"Ayo lebih kencang lagi. Semoga bisa menembus waktu di bawah 10 detik. Tetap membumi ya," tulis Suryo Agung pada unggahannya itu.
Pria 35 tahun itu juga mengungkapkan kebanggannya terhadap sosok pelatih Zohri, Eni Nuraeni Martodihardjo.
"Tak lupa juga rasa bangga yang tak terhingga ditujukan untuk pelatih tercinta, coach @enimartodihardjo. You are history maker," tulis Suryo Agung.
Kejuaraan Atletik Asia 2019 digelar selama tiga hari pada 21-24 April 2019. Hingga berita ini diturunkan, Indonesia baru meraih satu keping medali perak. (Doddy Wiratama)
https://olahraga.kompas.com/read/2019/04/23/12350088/reaksi-suryo-agung-usai-zohri-pecahkan-rekornya-yang-bertahan-10-tahun