Laga gim pertama berlangsung sangat ketat karena skor tidak terpaut jauh. Namun Wahyu/Ade yang meraih kemenangan.
Sayang, pada gim kedua Wahyu/Ade sempat kehilangan fokus dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Ini membuat lawan bisa menang lewat adu setting, sehingga memaksa rubber game.
"Game pertama poinnya ketat. Mau nggak mau harus fokus dari awal karena mereka kan pemain bagus, jadi nggak gampang juga buat matiinnya. Kalau game kedua banyak mati sendiri. Harusnya kalau kami tahan-tahan juga, lawan bisa mati sendiri. Tadi sempat nyusul juga tapi pas poin-poin akhir, hilang lagi fokusnya,” kata Ade kepada Badmintonindonesia.org.
Beruntung pada gim penentu, Wahyu/Ade tampil sangat dominan sehingga mereka terus berada di depan dalam pengumpulan poin. Wahyu/Ade membuka gim itu dengan skor 5-0 dan terus melesat dan akhirnya menang telak 21-8.
“Game ketiga mereka kaya kecapekan, tenaganya habis. Jadi kami mikirnya yang penting game ketiga unggul dulu. Terus strategi kami juga masuk di game ketiga tadi,” ungkap Wahyu.
Kemenangan ini sekaligus membalas hasil pertemuan mereka pada All England 2019 bulan lalu. Saat itu Wahyu/Ade kalah 18-21, 21-15, 20-22 dari Astrup/Rasmussen.
Pada babak dua, Wahyu/Ade masih menunggu pemenang duel antara Liu Cheng/Zhang Nan (China) dengan Mohamad Arif Abdul Latif/Nur Mohamad Azryn Ayub (Malaysia).
“Buat besok siapapun lawannya, mau nggak mau siap. Tinggal kami nonton videonya nanti dan membicarakan strateginya dengan pelatih,” tutup Wahyu.
https://olahraga.kompas.com/read/2019/04/02/17431858/wahyuade-tak-pilih-lawan-pada-babak-kedua-malaysia-open-2019