Butet, sapaan akrab Liliyana, memang hanya berijazah sekolah menengah atas (SMA). Setelah lulus sekolah, dia benar-benar mengabdikan diri untuk bulu tangkis Indonesia.
Menurut Butet, kesibukannya saat masih menjadi atlet memang sangat tidak memungkinkan untuk kuliah. Terlebih lagi, dia kerap mengikuti kejuaraan kelas dunia.
"Saya lihat dulu keadaannya nanti. Sekarang kan belum tahu bayangannya seperti apa. Apakah nanti setelah jadi PNS bisa mengatur waktunya atau tidak, apalagi saya juga fokus di bisnis," kata Butet saat ditemui di Kantor Kemenpora RI, Jakarta, Selasa (2/4/2019).
"Namun, kalau misalnya nanti ambil kuliah, jurusan yang saya kepengin adalah bisnis, tetapi kan tidak mudah juga karena terakhir sekolah sudah lama banget. Selama ini kan ketemunya hanya raket dan shuttlecock," tutur dia.
Berdasarkan sudut pandang Butet, seorang atlet bisa saja membagi waktunya antara latihan dan kuliah. Namun, hal itu tidaklah mudah.
"Kalau saya memang harus fokus di bulu tangkis, apalagi dulu saya jadi tumpuan juga saat di ganda campuran," ujar Butet.
"Kalau fokusnya terpecah-pecah (menjadi atlet sekaligus mahasiswa) agak susah. Memang ada saja orang yang telaten, tetapi sebagian besar tidak akan mampu. Misalnya, pagi dan sore kan kami latihan, kemudian hari libur kuliah. Lalu besoknya latihan lagi. Wah, enggak mudah itu," ucapnya.
Butet sendiri memutuskan pensiun dari bulu tangkis setelah turnamen Indonesia Masters 2019 yang berlangsung pada Januari lalu.
Ia dikenal sebagai salah satu pebulu tangkis tersukses karena mampu merengkuh berbagai prestasi bergengsi di sektor ganda campuran, di antaranya menjadi juara dunia dan meraih medali emas Olimpiade.
Atas prestasinya itu, Butet juga mendapatkan apresiasi dari pemerintah, salah satunya menjadi CPNS Kemenpora RI yang disahkan pada hari ini.
https://olahraga.kompas.com/read/2019/04/02/15145188/pensiun-dari-bulu-tangkis-liliyana-natsir-buka-peluang-kuliah