Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penembakan Christchurch Merenggut Nyawa Paman Bintang UFC

CHRISTCHURCH, Kompas.com - Petarung bebas UFC asal Selandia Baru, Mark Hunt mengaku ia kehilangan seorang pamannya yang menjadi korban dalam peristiwa penembakan brutal di mesjid di Christchurch, pekan lalu.

Hunt yang dilahirkan di Auckland, 44 tahun lalu,  mengaku ia masih merasakan sedih dan sakit hati terhadap peristiwa pembantaian yang merenggut satu anggota keluarganya itu.

Di akun Facebook miliknya, Hunt menuliskan,"Dukungan di sini luar biasa, kami sendiri sampai kehilangan kata-kata. Saya tinggal di Auckland dan segera pergi ke Christchurch setelah mendengar peristiwa  penembakan itu. Yang menyedihkan saya kehilngan seorang paman saya."

Tersangka pembunuh, Brenton Tarrant asal Australia tengah diajukan ke pengadilan dengan tuduhan pembunuhan.  Tarrant bahkan mengunggah tindakannya membunuh dengan melakukan siaran langsung di Facebook.

Mark Hunt terakhir kali naik ke  ajang Octagon pada UFC Fight Night 142 di Adelaide, Australia pada Desember 2018. Dalam ajang itu ia kalah angka menghadapi Justin Willis.

Sempat kecewa dengan manajemen UFC di bawah Dana White, Hunt  sempat meminta berpisah.  Ia kemudian sempat  merencanakan beberapa pertarungan di bawah manajemen lainnya. Namun hingga kini masa depannya masih terkatung-katung.

https://olahraga.kompas.com/read/2019/03/26/08013538/penembakan-christchurch-merenggut-nyawa-paman-bintang-ufc

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke